Tanah ini pernah basah oleh darah
bukan karena hujan
tapi karena perjuangan.
Langit ini pernah penuh suara
bukan nyanyian
tapi teriakan merdeka yang menggema.
Kita lahir di negeri yang sama
meski beda suku, beda bahasa
satu yang tak berubah:
cinta untuk Indonesia.
Bukan soal bendera di pundak
tapi sikap yang tak pernah retak.
Bukan hanya hafal Pancasila
tapi hidup dalam maknanya.
Cinta tanah air itu sederhana:
Tak buang sampah sembarangan.
Hormat saat upacara.
Bantu teman tanpa pamrih.
Jaga alam, rawat damai.
Tanah ini punya cerita.
Dan kini, bagianmu menulisnya.
Dengan aksi.
Dengan hati.
Dengan setia mencintai—
tanpa harus menunggu jadi pahlawan.