PUISI DAN PERLAWANAN

Suara Minoritas dalam Lembaran Kata Puisi telah lama menjadi medium perlawanan. Ia hadir sebagai ruang intim yang mampu menampung jeritan sunyi dan pekik yang tak terdengar di ruang publik. Dalam situasi di mana kekuasaan membungkam, puisi menjadi semacam “senjata lirih” yang menyelinap melalui celah bahasa dan menggugat dengan cara yang tidak bisa dibungkam: melalui rasa, … Baca Selengkapnya

SASTRA DAN KEKUASAAN: MENULIS SEBAGAI TINDAKAN POLITIK

Dalam sejarah panjang peradaban manusia, sastra tak pernah sepenuhnya bebas dari kekuasaan. Ia selalu hadir sebagai cermin, sebagai kritik, atau bahkan sebagai senjata. Di tangan penulis yang sadar posisi, kata-kata menjelma alat perlawanan. Menulis bukan sekadar aktivitas estetika atau ekspresi pribadi, melainkan juga tindakan politik: menolak tunduk, menantang narasi dominan, dan menghidupkan kembali suara-suara yang … Baca Selengkapnya