SASTRA DAN LUKA YANG TAK TERSEMBUHKAN

Sastra, dalam bentuknya yang paling jujur, adalah cermin dari luka manusia. Ia tidak hadir sekadar untuk menghibur atau memberi pelarian dari kenyataan. Sastra lebih dari itu—ia menyayat, menyingkap, bahkan mencabik lapisan-lapisan tipis yang selama ini berusaha kita jaga dari dunia luar. Ketika kita membaca puisi-puisi Chairil Anwar, misalnya, kita tidak hanya menemukan barisan kata yang … Baca Selengkapnya

EDITORIAL EDISI KELIMA

“Peran Sastra dalam Menjaga Ingatan Kolektif Bangsa“ Di tengah laju waktu yang terus mendesak kita untuk melupakan, sastra hadir sebagai penolak lupa. Ia bukan sekadar catatan peristiwa, melainkan ruang batin tempat kenangan kolektif sebuah bangsa disimpan, dirawat, dan diwariskan. Lewat sastra, kita bukan hanya mengingat, tapi juga memahami—bahwa masa lalu bukan bayang-bayang, tapi pondasi masa … Baca Selengkapnya