Di sebuah desa kecil di Italia, hiduplah seorang pengukir kayu tua bernama Geppetto. Suatu hari, saat sedang bekerja, Geppetto menemukan sepotong kayu yang terlihat istimewa. Tanpa pikir panjang, ia memutuskan untuk mengukir kayu itu menjadi sebuah boneka. Dengan penuh cinta dan perhatian, Geppetto membentuk kayu tersebut menjadi seorang anak laki-laki dengan wajah ceria dan senyuman. Ketika selesai, ia menamainya Pinokio.
Satu malam, saat Geppetto tidur, sebuah peri muncul. Ia tergerak oleh kerja keras dan cinta Geppetto, lalu memutuskan untuk memberikan kehidupan kepada Pinokio. Dengan sentuhan sihirnya, Pinokio terbangun dan mulai bergerak. Geppetto terkejut dan sangat bahagia melihat boneka kayunya dapat berbicara dan bergerak. Namun, ia segera menyadari bahwa Pinokio adalah seorang anak yang masih harus belajar banyak tentang dunia.
Meskipun Pinokio adalah boneka, ia memiliki sifat yang ceroboh dan sering kali terjebak dalam masalah. Dia memiliki keinginan untuk menjadi anak laki-laki sejati dan mencari petualangan. Namun, setiap kali Pinokio berbohong atau berpikir untuk melakukan hal yang tidak baik, hidungnya akan tumbuh lebih panjang.
Setelah beberapa hari, Pinokio pergi berpetualang sendiri. Dia bertemu dengan banyak karakter lain, termasuk Jiminy Cricket, seekor jangkrik yang menjadi juru nasihatnya. Jiminy berusaha untuk membimbing Pinokio agar bisa melakukan hal yang benar dan mengambil keputusan yang baik. Namun, Pinokio sering kali tergoda untuk melakukan hal yang mudah atau menyenangkan, alih-alih mengikuti nasihat Jiminy.
Suatu ketika, Pinokio terpedaya oleh seorang penipu yang menjanjikan kehidupan menyenangkan di sebuah tempat bernama “Pulau Kesenangan.” Dia tergoda untuk pergi ke sana, meskipun Jiminy memperingatkannya tentang bahaya yang mungkin mengintai. Di pulau itu, dia dan anak-anak lain dipaksa untuk bekerja dan tidak dapat kembali ke rumah.
Setelah mengalami banyak kesulitan dan pelajaran berharga, Pinokio mulai menyadari pentingnya kejujuran dan tanggung jawab. Dia memutuskan untuk melarikan diri dari pulau itu dan kembali ke Geppetto untuk meminta maaf. Di perjalanan pulang, Pinokio menghadapi berbagai rintangan, termasuk melawan monster laut untuk menyelamatkan Geppetto yang terperangkap di dalam perut ikan besar.
Dengan keberanian dan kemauan yang keras, Pinokio berhasil menyelamatkan Geppetto. Keduanya kembali ke rumah dengan selamat, dan pinokio berjanji untuk menjadi anak yang baik.
Mendengar komitmen tulus Pinokio, peri yang memberikan kehidupan kepadanya kembali muncul. Dia merasa puas dengan perubahan yang telah terjadi pada Pinokio. Sebagai hadiah atas keberanian dan kebaikannya, peri mengubah Pinokio menjadi anak laki-laki sejati.
Pinokio dan Geppetto hidup bahagia selamanya. Pinokio telah belajar banyak tentang kejujuran, cinta, dan pentingnya bertanggung jawab atas tindakan sendiri. Ia tidak hanya menjadi anak laki-laki sejati, tetapi juga menjadi anak yang memahami arti sesungguhnya dari cinta dan keluarga.