MIMPI KETIGA BELAS – TANGGUNG JAWAB UNTUK BERKONTRIBUSI

Setelah pelajaran tentang kesetiaan pada diri sendiri dan merangkul keunikan, Yono mulai merasa ada pertanyaan baru yang muncul di hatinya. Apa arti sebenarnya dari hidup yang bermakna? Apakah cukup hanya menjadi diri sendiri, atau ada hal lain yang harus saya lakukan untuk dunia di sekitar saya?

Malam itu, Yono kembali tenggelam dalam mimpi. Ia terbangun di tengah keramaian sebuah acara besar. Ia melihat podium besar dikelilingi bendera-bendera berkibar. Di sana, seorang pria gagah dengan jas rapi sedang berbicara kepada ribuan orang. Suaranya penuh keyakinan dan inspirasional.

Yono mendekati podium itu dengan hati-hati. Pria itu melihatnya dan memberi isyarat untuk mendekat. “Selamat datang, Yono. Aku John F. Kennedy.”

Yono langsung mengenal nama itu, seorang presiden Amerika Serikat yang terkenal karena visi dan kepemimpinannya. “John F. Kennedy! Kehormatan besar bisa bertemu dengan Anda.”

Kennedy tersenyum dan berkata, “Kau datang dengan pertanyaan besar, bukan? Apa yang kau cari?”

Yono menghela napas dalam-dalam. “Saya ingin menjalani hidup yang bermakna, tetapi saya merasa ada sesuatu yang lebih besar daripada hanya menjadi diri sendiri. Bagaimana saya tahu bahwa saya telah memberikan kontribusi yang cukup?”

Kennedy menatap Yono dengan tajam, namun ramah. “Yono, hidup yang bermakna bukan hanya tentang apa yang kau miliki atau siapa dirimu. Hidup yang bermakna adalah tentang apa yang kau lakukan untuk orang lain. Ingatlah kata-kataku: Ask not what your country can do for you – ask what you can do for your country.

Yono tercengang mendengar kata-kata itu. “Jadi, Anda mengatakan bahwa saya harus memikirkan apa yang bisa saya lakukan untuk orang lain?”

Kennedy mengangguk. “Lebih dari itu. Kau harus melihat dirimu sebagai bagian dari sesuatu yang lebih besar. Baik itu komunitas, bangsa, atau dunia ini. Setiap tindakan kecilmu, ketika dilakukan untuk kebaikan bersama, memiliki dampak yang jauh lebih besar daripada yang bisa kau bayangkan.”

“Tapi,” tanya Yono, “bagaimana jika saya merasa bahwa tindakan saya terlalu kecil untuk membawa perubahan besar?”

Kennedy tersenyum hangat. “Yono, perubahan besar tidak pernah dimulai dengan sesuatu yang besar. Itu dimulai dengan langkah kecil, dengan orang-orang yang bersedia memberikan apa yang mereka bisa, di tempat mereka berada. Bukan seberapa besar tindakanmu yang penting, tetapi niatmu untuk melayani.”

Ia melanjutkan, “Bayangkan dunia ini seperti mesin besar. Setiap orang adalah roda kecil yang membantu mesin itu bergerak. Tanpa roda kecil itu, mesin tidak akan berfungsi dengan baik. Jadi, tanyakan pada dirimu: Apa yang bisa kau lakukan untuk membuat mesin itu berjalan lebih baik?”

Yono merenung sejenak. “Jadi, kontribusi saya, sekecil apa pun, tetap penting?”

Kennedy menepuk bahunya. “Lebih dari penting, Yono. Itu adalah fondasi dari sebuah bangsa, bahkan peradaban. Ketika setiap orang melakukan bagian mereka, dunia ini akan menjadi tempat yang lebih baik.”

Yono merasa inspirasi mengalir dalam dirinya. Ia menyadari bahwa hidup bermakna tidak hanya tentang dirinya sendiri, tetapi tentang bagaimana ia bisa berkontribusi untuk orang lain dan dunia di sekitarnya.

Ketika Yono terbangun dari mimpi itu, ia merasa dorongan kuat untuk mulai bertindak. Ia berjanji untuk mencari cara, sekecil apa pun, untuk memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat dan lingkungannya.