Pasir putih, ombak berdebur,
Liburan datang, hati bercahaya seperti pelipur.
Langit biru menyapa lembut,
Aku di sini, tak lagi takut.
Jejak kakiku di atas pasir,
Tersapu ombak, berakhir getir.
Tapi hatiku tetap bersorak,
Melihat laut yang selalu cerah.
Burung camar terbang rendah,
Mengiringi angin yang penuh berkah.
Hembusannya membawa cerita,
Dari ujung lautan hingga sudut desa.
Aku duduk memandang cakrawala,
Biru dan jingga saling memeluk di sana.
Mentari tenggelam perlahan dalam damai,
Seolah berkata, “Nikmati, jangan usai.”
Jari-jariku menyentuh air,
Dingin sejuknya buat hati terbiar.
Segala beban yang pernah mengikat,
Terhanyut sudah dalam laut yang hangat.
Di tepi pantai ini, aku belajar,
Bahwa hidup seindah riak yang mengejar.
Kadang surut, kadang datang dengan deras,
Namun selalu menyimpan makna yang tegas.
Pantai ini bukan sekadar tempat,
Ia adalah pelukan alam yang hangat.
Di sini aku berdamai dengan diriku,
Menyusun mimpi di antara biru.