NLS-7: ANCAMAN DARI KEDALAMAN

Setelah berhasil melewati ujian di Kuil Bawah Laut dan merasakan kekuatan Jantung Lautan, Arga merasakan beban tanggung jawab yang semakin besar. Ia memahami bahwa keseimbangan lautan sangat rapuh, dan ada kekuatan jahat yang berusaha mengganggu harmoni tersebut.

Saat Arga masih berada di dalam Kuil Bawah Laut, ia merasakan getaran aneh yang berasal dari luar. Air di dalam kuil mulai bergejolak, dan cahaya dari Jantung Lautan berkedip-kedip dengan gelisah. Sesuatu yang besar dan kuat sedang mendekat.

Arga segera keluar dari kuil dan berenang ke permukaan. Saat ia mencapai permukaan laut, pemandangan di depannya membuatnya terkejut. Langit di atasnya telah berubah menjadi ungu gelap, dan ombak menjadi liar dan tidak terkendali. Di kejauhan, sebuah bayangan raksasa muncul dari kedalaman laut.

Itu adalah Kraken, makhluk legendaris yang dikatakan sebagai penguasa kegelapan lautan. Kraken ini tidak seperti Kraken biasa; tubuhnya diselimuti aura gelap, dan matanya memancarkan kebencian. Ia adalah Kraken yang telah dirusak oleh kekuatan jahat, menjadi alat dari kegelapan yang Arga rasakan di Kuil Bawah Laut.

“Arga, penjaga lautan yang sombong!” suara gemuruh Kraken terdengar, menggetarkan air dan udara. “Kekuatan Jantung Lautan akan menjadi milik tuanku! Dan kamu, akan dihancurkan!”

Arga menarik pedang pusakanya, siap untuk menghadapi ancaman mengerikan ini. Ia tahu bahwa ini adalah pertempuran yang jauh lebih besar dari apa pun yang pernah ia hadapi sebelumnya.

Kraken menyerang dengan tentakelnya yang besar, mencoba menghancurkan Arga dengan kekuatan brutal. Arga dengan lincah menghindari serangan-serangan itu, menggunakan kecepatan dan kelincahannya di dalam air. Ia melancarkan serangan balik dengan pedang pusakanya, menebas tentakel Kraken, tetapi kulit makhluk itu terlalu tebal.

“Pedangmu tidak berguna melawanku!” raung Kraken, dan ia melepaskan semburan tinta hitam yang pekat, berusaha membutakan Arga.

Arga dengan cepat menggunakan kekuatan air untuk membersihkan tinta itu, tetapi ia menyadari bahwa kekuatan fisik saja tidak cukup. Ia harus menggunakan pengetahuan baru yang ia peroleh dari Jantung Lautan.

Mengingat ajaran dari Kuil Bawah Laut, Arga mulai menyalurkan energi dari Jantung Lautan melalui pedangnya. Pedang itu bersinar dengan cahaya keemasan, dan Arga merasakan kekuatan laut yang tak terbatas mengalir melalui dirinya.

Dengan kekuatan yang diperbarui, Arga melancarkan serangan baru. Ia menciptakan pusaran air di sekitar Kraken, mencoba membatasi gerakannya. Kemudian, dengan gerakan cepat, ia menggunakan pedangnya untuk menciptakan gelombang energi yang kuat, menyerang titik-titik lemah pada tubuh Kraken yang ia rasakan dengan intuisinya.

Kraken meraung kesakitan, tetapi ia tidak menyerah. Ia mulai menarik energi dari kegelapan di sekitarnya, menjadi lebih besar dan lebih kuat. Kegelapan itu menyebar, mengancam untuk menelan Arga dan seluruh lautan.

Arga tahu ia harus menghentikan ini. Ia melihat ke arah Kuil Bawah Laut di dasar laut, merasakan energi Jantung Lautan yang masih berdenyut. Ia menyadari bahwa Jantung Lautan adalah kunci untuk mengalahkan Kraken yang dirusak ini.

Dengan tekad yang membara, Arga berenang menuju Kuil Bawah Laut, dengan Kraken mengejarnya. Ia harus mencapai Jantung Lautan sebelum Kraken bisa menguasainya.

Kraken meluncurkan serangan terakhir yang kuat, menciptakan gelombang energi gelap yang besar. Arga harus menghadapinya. Ia berhenti sejenak, menghimpun semua kekuatannya, dan mengarahkan pedang pusakanya ke arah gelombang gelap itu.

“Kekuatan Lautan, bersatu melawannya!” teriak Arga, dan ia melepaskan gelombang cahaya keemasan dari pedangnya.

Kedua gelombang energi bertabrakan, menciptakan ledakan dahsyat di bawah air. Air bergejolak dengan hebat, dan cahaya serta kegelapan saling beradu. Arga merasakan tekanan yang luar biasa, tetapi ia tidak menyerah. Ia mendorong kekuatannya hingga batas, berusaha menembus kegelapan.

Perlahan tapi pasti, cahaya keemasan dari pedang Arga mulai mendorong kembali kegelapan. Gelombang gelap Kraken melemah, dan cahaya keemasan menyebar, menerangi kedalaman laut.

Kraken meraung kesakitan saat kegelapan yang menyelimutinya mulai memudar. Ia melemah, kekuatannya terkuras oleh perlawanan Arga.

Melihat kesempatannya, Arga berenang dengan kecepatan penuh menuju Kuil Bawah Laut. Ia harus menggunakan Jantung Lautan untuk mengalahkan Kraken sepenuhnya.

Saat Arga mencapai Kuil Bawah Laut, ia langsung menuju Jantung Lautan. Ia meletakkan tangannya di atas permata yang bersinar, merasakan energi murni mengalir ke dalam dirinya. Dengan kekuatan Jantung Lautan yang mengalir melalui dirinya, Arga kembali ke permukaan untuk menghadapi Kraken yang melemah.

“Ini berakhir, Kraken!” teriak Arga, dan dengan pedang pusakanya yang bersinar terang, ia melepaskan gelombang energi murni dari Jantung Lautan.

Gelombang energi itu menghantam Kraken, membersihkan kegelapan yang menyelimutinya. Makhluk raksasa itu bergetar, dan aura gelap di sekelilingnya menghilang. Kraken yang dulunya mengerikan, kini terlihat kelelahan dan bingung.

Kraken tidak lagi menyerang. Matanya yang tadinya memancarkan kebencian kini terlihat kosong. Ia adalah korban dari kekuatan jahat.

Arga tahu bahwa Kraken ini tidak lagi menjadi ancaman, tetapi ia juga tahu bahwa kekuatan jahat yang merusaknya masih ada di luar sana. Pertempuran melawan Kraken mungkin telah dimenangkan, tetapi perang melawan kegelapan lautan baru saja dimulai.

Dengan Kraken yang kini tidak berdaya, Arga kembali ke Kuil Bawah Laut, menyadari bahwa ia harus mencari tahu siapa atau apa yang berada di balik kekuatan jahat yang merusak lautan. Jantung Lautan adalah kunci, dan ia harus melindunginya dan menggunakannya untuk memulihkan keseimbangan lautan.