NLS-6: MISTERI KUIL BAWAH LAUT

Setelah mengalahkan Penjaga Kegelapan di Pulau Gelap, Arga merasa lelah tetapi juga semakin kuat. Kemenangan itu memberinya keyakinan bahwa ia bisa menghadapi apa pun yang datang. Namun, di tengah ketenangan yang baru saja didapat, sebuah pesan misterius datang menghampirinya.

Pesan itu tiba dalam bentuk gulungan tua yang ditemukan terapung di pantai. Gulungan itu terbuat dari bahan yang tidak dikenal, dan tulisan di dalamnya menggunakan aksara kuno yang hanya bisa dibaca oleh mereka yang memiliki ikatan kuat dengan lautan. Beruntung, Arga, sebagai keturunan penjaga lautan, bisa memahaminya.

Gulungan itu berbicara tentang “Kuil Bawah Laut”, sebuah tempat legendaris yang konon menyimpan rahasia besar tentang keseimbangan lautan dan kekuatan kuno. Dikatakan bahwa kuil itu hanya bisa diakses oleh mereka yang memiliki hati yang murni dan bersedia menghadapi ujian. Pesan itu juga memperingatkan tentang bahaya yang mengintai di dalamnya, termasuk penjaga kuil yang kuat dan teka-teki yang rumit.

Merasa bahwa ini adalah langkah selanjutnya dalam misinya, Arga memutuskan untuk mencari Kuil Bawah Laut. Dengan petunjuk samar dari gulungan, ia berlayar ke arah perairan yang dalam dan tidak dikenal. Perjalanan itu tidak mudah; ia harus menghadapi badai dahsyat, menghindari pusaran air berbahaya, dan berhadapan dengan makhluk laut raksasa yang menjaga perairan tersebut.

Setelah berhari-hari berlayar, Arga akhirnya tiba di lokasi yang ditunjukkan dalam gulungan. Di bawah permukaan air yang tenang, ia melihat kilauan cahaya aneh yang memancar dari dasar laut. Itu pasti Kuil Bawah Laut.

Mengambil napas dalam-dalam, Arga terjun ke dalam air. Ia merasakan tekanan air yang semakin kuat saat ia menyelam lebih dalam, tetapi ikatan batinnya dengan lautan membantunya beradaptasi. Dengan bantuan sihir laut yang mengalir dalam dirinya, ia bisa bernapas di bawah air.

Saat Arga semakin dekat, bentuk Kuil Bawah Laut mulai terlihat. Itu adalah struktur megah yang terbuat dari karang purba dan mutiara raksasa, bersinar dengan cahaya redup. Pintu masuknya dijaga oleh dua patung batu raksasa yang menyerupai penjaga laut kuno.

Begitu Arga mendekat, mata patung-patung itu bersinar, dan suara gemuruh terdengar. “Siapa yang berani mengganggu ketenangan Kuil Bawah Laut?” tanya salah satu patung dengan suara dalam.

Arga menjawab dengan hormat, “Saya Arga, penjaga lautan. Saya datang untuk mencari pengetahuan dan membantu menjaga keseimbangan lautan.”

Patung yang lain berbicara, “Untuk masuk, kamu harus membuktikan dirimu layak. Kamu harus melewati tiga ujian: Ujian Keberanian, Ujian Kebijaksanaan, dan Ujian Hati.”

Arga menerima tantangan itu. Pintu kuil perlahan terbuka, memperlihatkan lorong gelap yang menuju ke dalam.

Ujian pertama, Ujian Keberanian, Arga harus melewati lorong yang penuh dengan ilusi menakutkan. Ia melihat bayangan-bayangan mengerikan, mendengar bisikan jahat, dan merasakan hawa dingin yang menusuk tulang. Namun, dengan mengingat tujuan mulianya dan kekuatan yang ia miliki, Arga menahan rasa takutnya dan melangkah maju, akhirnya melewati ilusi itu.

Ujian kedua, Ujian Kebijaksanaan, Arga dihadapkan pada serangkaian teka-teki dan pertanyaan rumit tentang sejarah lautan, makhluk-makhluknya, dan kekuatan alam. Ia harus menggunakan pengetahuannya yang luas dan berpikir kritis untuk menemukan jawaban yang benar. Setelah beberapa waktu, dengan bantuan intuisi dan pengetahuan yang diturunkan dari leluhurnya, Arga berhasil memecahkan semua teka-teki.

Ujian ketiga, Ujian Hati, adalah yang paling sulit. Arga dibawa ke sebuah ruangan di mana ia dihadapkan pada bayangan dari penyesalan dan keraguannya yang paling dalam. Ia melihat kembali kegagalan masa lalu dan kekhawatiran tentang masa depan. Ini adalah ujian emosi dan tekad. Arga harus menghadapi bayangan-bayangan itu, menerima kelemahan dirinya, dan memilih untuk tetap berpegang pada kebaikan dan harapan. Dengan tekad yang kuat, ia berhasil mengatasi keraguan dan penyesalan itu, membuktikan kemurnian hatinya.

Setelah melewati ketiga ujian, patung-patung penjaga kuil mengangguk sebagai tanda persetujuan. “Kamu telah membuktikan dirimu layak, Arga, penjaga lautan,” kata mereka. “Masuklah, dan temukan apa yang kamu cari.”

Arga melangkah lebih dalam ke dalam Kuil Bawah Laut. Di jantung kuil, ia menemukan sebuah ruangan besar yang dipenuhi dengan artefak kuno, gulungan-gulungan berisi pengetahuan, dan sebuah kolam air yang bersinar dengan cahaya keemasan. Di tengah kolam itu, mengambang sebuah permata besar yang memancarkan energi kuat.

Saat Arga mendekati permata itu, ia merasakan gelombang energi yang mengalir melaluinya. Pengetahuan kuno tentang keseimbangan lautan, sejarah para penjaga lautan, dan kekuatan alam semesta mulai mengisi pikirannya. Ia memahami bahwa permata itu adalah “Jantung Lautan”, sumber energi dan pengetahuan yang menjaga keseimbangan seluruh ekosistem laut.

Namun, Arga juga merasakan sesuatu yang lain – sebuah kegelapan yang perlahan-lahan merayap, berusaha untuk mengambil alih Jantung Lautan. Ia tahu bahwa misinya belum berakhir, dan ancaman baru menunggunya.

Dengan Jantung Lautan di hadapannya dan pengetahuan baru dalam benaknya, Arga bersiap untuk menghadapi apa pun yang datang. Ia telah melewati ujian, tetapi pertempuran sesungguhnya mungkin baru saja dimulai.