Raja Harun Al-Rasyid mengumpulkan seluruh pejabatnya. “Kita harus membuat negeri ini kuat. Saya ingin semua yang mati bisa hidup kembali!”
Semua terdiam. Ada yang terkekeh, ada yang bingung.
Abunawas maju. “Tuanku, apakah Tuanku benar-benar ingin menyembuhkan orang mati?”
Raja mengangguk yakin. “Ya! Kita akan jadi kerajaan ajaib!”
Abunawas tersenyum sinis. “Kalau begitu, izinkan saya mencoba. Tapi jangan salahkan saya jika yang hidup malah semakin banyak yang mati.”
Beberapa hari kemudian, Abunawas mengumumkan di pasar:
“Obat ajaib telah tiba! Bisa menghidupkan orang mati. Tapi hanya bagi yang percaya.”
Rakyat berdatangan, penuh harap.
Abunawas mengangkat tangan, lalu berkata:
“Obat ini hanya tersedia di negeri mimpi. Kalau di dunia nyata, kita harus terima bahwa ada batas—batas antara hidup dan mati.”
Raja mendengar kabar itu dan marah. “Abunawas, kau meremehkan kekuasaanku!”
Abunawas membalas, “Bukan, Tuanku. Saya hanya mengingatkan: janji mustahil adalah racun bagi harapan.”