KUTU BUKU

Si kutu buku duduk di pojokan,
Baca buku tebal, nggak kenal kekosongan.
Teman-teman ngobrol soal cinta dan gosip,
Dia malah mikir, “Kok karakter ini bisa jatuh cinta ya, kok nggak pakai rumus?”

Ulangan datang, dia paling siap,
Buku catatan berisi formula dan peta.
Teman-teman sibuk nyiapin cheat sheet,
Dia cuma perlu dua pulpen dan setumpuk teori fisika!

Pas istirahat, dia buka buku sastra,
Teman tanya, “Eh, kamu nggak makan?”
Dia jawab, “Nggak, aku lagi sibuk baca novel, lebih penting.”
Dan dia nggak tahu, kalau hidupnya kayak novel juga… penuh drama yang kadang nggak masuk akal.

Tugas kelompok? Si kutu buku tetap pilihan utama,
Tapi setiap kali presentasi, dia cuma baca slide tanpa suara.
Teman-teman semua ngelamun,
Tapi dia tetap khusyuk, mikirin plot twist di bab berikutnya.

Anak-anak lain pamer selfie, dia pamer rak buku,
Sambil mikir, “Kapan ya bisa ketemu pasangan yang suka membaca?”
Tapi nggak apa-apa, dia tahu,
Di dunia ini, bukunya selalu ada, meski cinta kadang nggak.