Suatu hari, Kancil dan Kera bermain di sungai. Mereka membuat perahu dari daun pisang dan naik bersama. Tapi angin kencang tiba-tiba datang!
“Waaaah!” teriak Kera. Perahu meluncur cepat dan terbawa arus.
Ketika membuka mata, mereka sudah berada di tempat asing—semuanya putih dan dingin.
“Dimana ini?” tanya Kera menggigil.
“Entahlah… sepertinya kita di Negeri Es,” jawab Kancil sambil menggosok-gosok tangannya.
Di sana, mereka bertemu dengan Penguin bernama Tutu. “Selamat datang! Tapi hati-hati, di sini kalian harus pintar bertahan. Semua serba beku!”
Kera mulai mengeluh. “Aku lapar! Aku mau pulang!”
Tutu berkata, “Kalian bisa pulang jika bisa membuat Api Hangat Hati. Tapi hanya bisa dinyalakan jika kalian saling menolong.”
Kera cemberut, tapi Kancil segera mengajak bekerja sama. Ia mencari ranting beku, sementara Kera disuruh meniup api. Tapi Kera malah duduk-duduk.
“Capek aku, Cil. Biar kamu aja yang kerja,” katanya.
Kancil tak berkata apa-apa. Ia tetap mencoba sendiri. Tapi apinya tak kunjung menyala.
Tutu pun datang. “Api Hangat Hati tak bisa dibuat tanpa kerja sama.”
Akhirnya Kera sadar. “Maaf, Kancil. Aku mau bantu sekarang.”
Kera mengambil es untuk dicairkan, Kancil menyalakan api, dan bersama-sama mereka membuat bara kecil yang berubah menjadi nyala terang!
Ajaib! Pelangi muncul di langit es, dan pintu pulang terbuka!
“Kalian berhasil!” seru Tutu. “Karena kalian saling tolong.”
Mereka pun kembali ke hutan dengan senyum hangat di hati.
Pesan Moral: Dalam kesulitan, kerja sama dan saling membantu membuat segalanya lebih mudah.