Perjalanan Mimpi Ketujuh – Kepercayaan Diri yang Tak Tergoyahkan

Setelah belajar untuk menciptakan masa depannya sendiri, Yono menghadapi tantangan baru. Ia mulai meragukan dirinya sendiri. Di tengah perjalanan menuju mimpinya, komentar negatif dari orang-orang di sekitarnya membuatnya merasa kecil. Ia bertanya-tanya, Apakah saya cukup baik? Apakah saya pantas meraih mimpi ini?

Dengan hati yang penuh keraguan, Yono tertidur. Dalam mimpi itu, ia menemukan dirinya di sebuah taman yang damai. Pohon-pohon tinggi menjulang, burung-burung bernyanyi, dan matahari sore menyinari bangku taman yang tampak nyaman. Di salah satu bangku, duduk seorang wanita elegan dengan senyum tenang.

Wanita itu menoleh ke arah Yono dan berkata dengan lembut, “Hai, Yono. Aku sudah menunggumu.”

Yono mendekat, merasa terhipnotis oleh aura ketenangan wanita itu. “Siapa Anda?” tanyanya.

Wanita itu tersenyum. “Namaku Eleanor Roosevelt. Dan aku mendengar keraguanmu tentang dirimu sendiri.”

Yono terdiam, malu. “Ya… Saya sering merasa kecil, terutama ketika orang-orang mengatakan saya tidak mampu. Kadang, saya merasa mereka benar.”

Eleanor menatap Yono dengan penuh pengertian. “Dengarkan aku, Yono. Tidak ada seorang pun di dunia ini yang bisa membuatmu merasa rendah diri tanpa persetujuanmu. No one can make you feel inferior without your consent.

Yono terkejut mendengar kata-kata itu. “Apa maksud Anda?”

“Ketika kau merasa rendah diri, itu bukan karena mereka memiliki kekuatan atasmu. Itu karena kau memberikannya. Kau membiarkan kata-kata mereka masuk dan memengaruhimu. Tetapi kau memiliki pilihan, Yono. Kau bisa memilih untuk tidak memberikan mereka kekuatan itu.”

“Tapi bagaimana jika mereka benar? Bagaimana jika saya benar-benar tidak cukup baik?” tanya Yono, suaranya nyaris berbisik.

Eleanor berdiri dan berjalan mendekati Yono. “Kau adalah satu-satunya orang yang tahu seberapa besar potensimu. Orang lain hanya menilai dari apa yang mereka lihat, tetapi mereka tidak tahu isi hatimu, impianmu, atau kerja kerasmu. Kepercayaan diri bukan tentang membuktikan sesuatu kepada mereka. Itu tentang percaya bahwa kau layak untuk mencoba, layak untuk bermimpi, dan layak untuk meraih apa yang kau inginkan.”

Kata-kata itu menggema di benak Yono. Ia mulai menyadari bahwa selama ini, ia terlalu membiarkan pendapat orang lain memengaruhi dirinya.

Eleanor melanjutkan, “Yono, kepercayaan diri adalah pilihan. Ketika kau memilih untuk percaya pada dirimu sendiri, kau akan menemukan bahwa pendapat orang lain kehilangan kekuatannya. Dan ketika kau melangkah dengan percaya diri, dunia akan mulai melihatmu dengan cara yang berbeda.”

Yono mengangguk perlahan. “Jadi, saya hanya perlu berhenti memikirkan apa yang mereka katakan?”

“Lebih dari itu,” jawab Eleanor dengan senyum bijak. “Kau harus mulai mendengar suaramu sendiri. Apa yang hatimu katakan? Apa yang kau tahu benar tentang dirimu? Pegang itu erat-erat, dan jangan biarkan siapa pun mengambilnya darimu.”

Saat Yono terbangun dari mimpi itu, ia merasa lebih kuat dari sebelumnya. Ia berjanji pada dirinya sendiri untuk tidak lagi membiarkan pendapat orang lain meruntuhkan semangatnya. Ia memilih untuk percaya pada dirinya sendiri, langkah demi langkah, menuju mimpi yang ia yakini.

Sebarkan ke circle Anda