Kota yang Sibuk
Lampu jalan berkelap-kelip penuh warna,
Di sudut kota, aku berdiri, merasa terpana.
Gedung tinggi seperti cerita abadi,
Di tengah hiruk, aku temukan harmoni.
Jalanan ramai oleh deru kendaraan,
Langkah kaki manusia berkejaran.
Kota ini tak pernah tidur,
Namun di balik itu ada pesona yang jujur.
Pedagang kaki lima dengan senyumnya,
Aroma makanan menggoda di setiap sudutnya.
Sore yang sibuk berubah jadi malam meriah,
Keramaian ini adalah kehidupan yang indah.
Aku berjalan di trotoar yang gemerlap,
Dikelilingi gedung kaca yang menjulang gagap.
Setiap lampu adalah cerita yang menyala,
Tentang mimpi-mimpi yang tak pernah padam di dada.
Kafe kecil penuh tawa,
Para seniman jalanan bermain nada.
Di sini, dunia terasa berwarna,
Setiap momen mengajarkan makna bahagia.
Langit kota mungkin tak berbintang,
Namun lampu-lampu ini menyala terang.
Mereka adalah cermin jiwa yang gigih,
Melawan gelap, menembus sunyi yang bersisih.
Kota yang sibuk adalah panggung kehidupan,
Setiap sudutnya penuh kebisingan dan keindahan.
Di tengah keramaian, aku belajar,
Bahwa hidup ini adalah perjalanan yang benar.
Aku mencintai kota ini dengan segala gemuruhnya,
Ia mengingatkanku pada impian yang berharga.
Sebuah tempat di mana segalanya bergerak,
Namun hatiku tetap damai meski detik-detik tak pernah berhenti berdetak.