Monyet melompat, burung bernyanyi,
Anak-anak tertawa, hati pun ingin bergeming.
Melihat gajah yang berjalan anggun,
Harimau mengaum, penuh kekaguman.
Aku berjalan di jalan berbatu,
Di tengah pepohonan yang teduh dan biru.
Di kandang jerapah, lehernya menjulang,
Seolah menyapa dengan mata yang tenang.
Sungai buatan mengalir di sudut taman,
Bebek berenang tanpa beban.
Pengunjung tertawa melihat panda,
Yang malas bergerak, hanya ingin bercanda.
Setiap hewan memiliki cerita,
Tentang hutan, padang, atau gurun yang tak ternoda.
Namun di sini, mereka berkumpul bersama,
Menjadi jembatan untuk kita mengenal alam semesta.
Di sudut lain, aku melihat reptil,
Ular melingkar dengan tenang dan lincah.
Sisiknya berkilau di bawah lampu,
Membuatku takjub pada keindahan yang terpadu.
Kandang burung penuh warna-warni,
Paruh elang dan sayap flamingo memukau hati.
Di udara, mereka terbang ringan,
Menarikan harmoni yang sulit dilupakan.
Saat siang mulai memudar perlahan,
Aku duduk di bangku, meresapi perjalanan.
Taman ini adalah sekolah tanpa dinding,
Mengajarkan cinta pada alam yang hening.
Hari ini aku belajar sesuatu yang nyata,
Bahwa manusia dan hewan berbagi dunia.
Kebun binatang bukan sekadar tempat bermain,
Namun jembatan pemahaman yang kita harus pelihara hingga usai.