FRANCISCO PIZARRO (1478–1541): PENAKLUK SPANYOL YANG MENAKLUKKAN KEKAISARAN INKA

Francisco Pizarro, seorang penjelajah dan penakluk asal Spanyol, dikenal sebagai tokoh kunci dalam penaklukan Kekaisaran Inka di Peru pada awal abad ke-16. Lahir pada tahun 1478 di Trujillo, Spanyol, Pizarro merupakan anak tidak sah dari seorang bangsawan dan pelayan. Meskipun ia tidak mendapatkan pendidikan formal, semangat petualangannya membawanya ke dunia penjelajahan yang penuh risiko dan tantangan.

Awal Karier

Pizarro memulai kariernya sebagai penjelajah di Hispaniola dan kemudian pindah ke Panama, di mana ia terlibat dalam ekspedisi untuk mengeksplorasi tanah baru. Di sana, ia mendengar kabar tentang kekayaan luar biasa yang ada di selatan, terutama mengenai Kekaisaran Inka yang kaya akan emas dan perak. Tertarik oleh kisah-kisah tersebut, Pizarro memutuskan untuk memimpin ekspedisi ke wilayah yang belum dikenal ini.

Penaklukan Kekaisaran Inka

Pada tahun 1532, Pizarro dan pasukannya yang terdiri dari sekitar 180 orang, melakukan perjalanan menuju Peru. Dalam perjalanan ini, mereka bertemu dengan konflik dan tantangan, namun keberanian dan keteguhan Pizarro mendorong mereka untuk terus maju. Pada saat itu, Kekaisaran Inka sedang dilanda konflik internal akibat perang saudara antara dua penerus tahta, Atahualpa dan Huáscar. Pizarro memanfaatkan situasi ini untuk menyerang dan menjebak Atahualpa dalam pertempuran di Cajamarca.

Setelah berhasil menangkap Atahualpa, Pizarro menuntut tebusan yang luar biasa, termasuk emas dan perak dalam jumlah yang sangat besar. Meskipun Atahualpa memenuhi permintaan tebusan tersebut, Pizarro tetap memutuskan untuk mengeksekusi raja Inka pada tahun 1533. Keputusan ini menandai titik balik dalam sejarah, di mana Kekaisaran Inka secara efektif jatuh ke tangan penakluk Spanyol.

Dampak Penaklukan

Penaklukan Pizarro atas Kekaisaran Inka bukan hanya sekadar peristiwa militer; ia juga membawa dampak sosial, budaya, dan ekonomi yang mendalam. Setelah penaklukan, Pizarro mendirikan kota Lima pada tahun 1535, yang menjadi ibu kota Peru. Selama periode ini, banyak penduduk asli Inka yang mengalami penindasan, kehilangan hak-hak mereka, dan terpaksa beradaptasi dengan budaya kolonial Spanyol.

Kekayaan yang diperoleh dari tambang perak di Potosí dan sumber daya lainnya juga memperkaya Spanyol, tetapi juga membawa penderitaan bagi banyak masyarakat lokal. Sistem kerja paksa yang dikenal sebagai mita diperkenalkan, yang memaksa penduduk asli untuk bekerja di tambang dalam kondisi yang sangat buruk.

Warisan

Francisco Pizarro meninggal pada tahun 1541 di Lima, tetapi warisannya terus hidup dalam sejarah Peru dan Spanyol. Ia dianggap sebagai salah satu penakluk yang paling berpengaruh, meskipun metode dan tindakannya sering diperdebatkan. Penaklukannya membawa perubahan yang signifikan dalam struktur kekuasaan di Amerika Selatan dan memulai era kolonialisasi yang panjang.

Sebagai seorang tokoh sejarah, Pizarro mencerminkan ambisi dan kekerasan yang menyertai penjelajahan dan penaklukan di dunia baru. Meskipun ia berhasil menaklukkan salah satu kekaisaran terbesar di dunia, tindakan dan kebijakannya menimbulkan banyak kontroversi yang terus dipelajari dan diperbincangkan hingga saat ini.

Kesimpulan

Francisco Pizarro adalah simbol dari zaman penjelajahan yang dipenuhi dengan ambisi, eksploitasi, dan konflik. Penaklukannya terhadap Kekaisaran Inka bukan hanya tentang mendapatkan kekayaan, tetapi juga mengubah jalannya sejarah. Warisannya, baik positif maupun negatif, tetap menjadi bahan refleksi dalam memahami dampak penjajahan di Amerika dan perjalanan panjang umat manusia menuju modernitas.

Sebarkan ke circle Anda