ERNEST RUTHERFORD (1871–1937): FISIKAWAN YANG DIKENAL SEBAGAI BAPAK FISIKA NUKLIR

Ernest Rutherford adalah seorang fisikawan asal Selandia Baru yang lahir pada 30 Agustus 1871 dan meninggal pada 19 Oktober 1937. Ia sering dijuluki sebagai “Bapak Fisika Nuklir” berkat kontribusinya yang luar biasa dalam memahami struktur atom dan radioaktivitas. Penemuan-penemuan dan teori-teori yang dikemukakannya telah menjadi landasan penting dalam perkembangan ilmu fisika modern.

Rutherford dikenal luas berkat eksperimen terkenal yang dilakukan pada tahun 1909, yang sering disebut sebagai percobaan emas. Dalam eksperimen ini, ia menembakkan partikel alpha ke lapisan tipis emas dan mengamati bagaimana partikel tersebut tersebar. Hasil dari percobaan ini menunjukkan bahwa sebagian besar massa atom terkonsentrasi pada pusatnya, yang kemudian dikenal sebagai inti atom. Temuan ini menggantikan model atom Thomson, yang sebelumnya menganggap bahwa atom adalah substansi homogen.

Kontribusi Rutherford tidak hanya terbatas pada struktur atom. Ia juga melakukan penelitian mendalam mengenai radioaktivitas, istilah yang ia populerkan. Bersama dengan rekan-rekannya, ia berhasil mengidentifikasi berbagai jenis radiasi, termasuk alpha, beta, dan gamma. Penemuan ini membuka jalan bagi pengembangan teknologi nuklir dan pemahaman tentang reaksi nuklir.

Setelah penemuan inti atom, Rutherford melanjutkan penelitian yang mengarah pada penemuan proton pada tahun 1919. Ini adalah langkah signifikan yang membantu menjelaskan komposisi inti atom dan bagaimana partikel subatomik berinteraksi satu sama lain. Selama karirnya, ia juga melakukan sejumlah eksperimen yang mempelajari sifat-sifat radioaktif dan mengembangkan teori tentang peluruhan radioaktif.

Rutherford diakui sebagai salah satu ilmuwan terbesar abad ke-20. Ia menerima berbagai penghargaan, termasuk Nobel dalam bidang Kimia pada tahun 1908 atas karya-karyanya di bidang radioaktivitas. Pengaruhnya terhadap fisika modern sangat besar, dan banyak ilmuwan yang datang setelahnya, seperti Niels Bohr dan James Chadwick, membangun teori-teori mereka berdasarkan temuan Rutherford.

Meskipun telah meninggal pada tahun 1937, warisan ilmiah Rutherford tetap hidup hingga hari ini. Karyanya tidak hanya membentuk pemahaman kita tentang fisika nuklir tetapi juga membuka jalan bagi inovasi dan penemuan lebih lanjut dalam bidang sains dan teknologi. Oleh karena itu, Ernest Rutherford diingat dan dihormati sebagai salah satu pionir terbesar dalam sejarah ilmu pengetahuan.

Sebarkan ke circle Anda