Hening desa penuh keajaiban,
Sawah hijau di cakrawala tak tertahankan.
Ayam berkokok membangunkan pagi,
Senyum nenek membawa damai hati.
Angin lembut menyapu wajah,
Harumnya padi segar begitu meriah.
Langkah kecil menyusuri jalan,
Bertemu tetangga yang ramah bersalam-salaman.
Di sungai kecil anak-anak tertawa,
Memercik air seolah tanpa lelah.
Jerami menguning menanti musim panen,
Senyum petani tanda kerja keras terbalas penuh keberkahan.
Di bawah pohon rindang aku bernaung,
Mendengar burung berkicau dengan lantang.
Langit biru tanpa awan menggantung,
Seakan waktu di sini melambatkan irama hidup yang kadang keruh.
Sore hari datang membawa ketenangan,
Sinar mentari lembut di balik pegunungan.
Ladang dan bukit bersatu padu,
Lukisan alam yang begitu syahdu.
Dan saat malam menjelang tiba,
Langit desa penuh dengan cahaya.
Bintang-bintang menari di hamparan gelap,
Menemani doa-doa yang lirih terucap.
Desa ini bukan sekadar tempat singgah,
Ia adalah pelukan dari alam yang megah.
Di sini aku merasa utuh,
Jiwa tenang, rindu pun luruh.