AJ-4 Berpacu Melawan Waktu

Episode 4: Lomba Melawan Waktu

Sore itu, MatGaper sedang memperbaiki sepeda tuanya di halaman kecil rumahnya ketika telepon darurat berdering. Suara di ujung sana terdengar panik dan penuh ketakutan.

“Mat, ini aku, Dimas. Aku butuh bantuanmu, cepat! Mereka akan datang—aku tak punya waktu banyak!”

Dimas adalah teman lama MatGaper, seseorang yang pernah menyelamatkan hidupnya di masa lalu. Tanpa ragu, Mat menyambar ranselnya, meninggalkan pekerjaan yang belum selesai, dan menuju lokasi yang Dimas sebutkan: sebuah gudang tua di pinggir kota Jakarta.

Saat Mat tiba, ia menemukan gudang dalam keadaan kacau. Barang-barang berserakan, dan tanda-tanda perlawanan terlihat jelas. Dimas duduk di sudut, wajahnya penuh memar.

“Mereka ingin aku membantu mereka membuat perangkat pembuka kunci elektronik untuk meretas brankas di bank pusat,” kata Dimas, suaranya gemetar.

“Siapa ‘mereka’?” tanya Mat sambil memeriksa luka Dimas.

“Geng Kronikel. Aku terjebak, Mat. Jika aku tidak menyerahkan alat itu malam ini, mereka akan datang untukku.”

MatGaper mengangguk pelan, matanya menyala penuh tekad. “Kita tidak akan membiarkan mereka menang. Ayo, kita selesaikan ini.”

Mat dan Dimas memutuskan untuk mengelabui Kronikel dengan memberikan perangkat palsu. Di bengkel tua dekat gudang, mereka menemukan beberapa barang bekas: radio rusak, kabel tembaga, potongan pipa, dan baterai mobil.

Dengan cepat, Mat merancang replika perangkat pembuka kunci elektronik. Perangkat itu terlihat seperti asli, tetapi ia menanamkan mekanisme internal yang akan memutus arus listrik saat digunakan, membuatnya tidak berguna.

“Ini cukup meyakinkan, tapi kita butuh lebih dari sekadar alat palsu. Kita harus memastikan mereka tidak bisa mengancammu lagi,” kata Mat sambil menyeka keringat dari dahinya.

Malam itu, Dimas menemui Kronikel di lokasi yang disepakati, sebuah gudang kosong di pelabuhan. MatGaper menyelinap ke tempat itu terlebih dahulu, memasang jebakan di beberapa titik strategis menggunakan tali, paku, dan ember cat tua yang ditemukan di sekitar.

Ketika pemimpin Kronikel, seorang pria bertubuh besar bernama Reno, memeriksa perangkat itu, ia tersenyum puas.

“Kerja bagus, Dimas. Tapi kita tidak bisa membiarkanmu pergi begitu saja,” katanya sambil memberi isyarat kepada anak buahnya untuk menangkap Dimas.

Namun, sebelum mereka bisa mendekati Dimas, salah satu dari mereka tersandung jebakan buatan Mat. Ember cat jatuh dan memicu ledakan kecil dari bahan kimia yang diatur Mat sebelumnya, menciptakan kebingungan.

Mat keluar dari bayang-bayang, menggunakan pipa besi untuk melumpuhkan dua anggota Kronikel.

“Waktunya bermain habis, Reno,” kata Mat dingin.

Reno mencoba kabur dengan perangkat itu, tetapi Mat mengejarnya. Di dermaga, Mat menggunakan tali jangkar tua untuk menjatuhkan Reno, membuat perangkat palsu itu jatuh ke laut.

Dimas, yang akhirnya mendapatkan keberanian, membantu Mat mengalahkan sisa anggota Kronikel. Dengan bantuan improvisasi Mat, mereka menggunakan tong minyak bekas sebagai penghalang untuk mencegah kendaraan geng mendekati mereka.

Ketika polisi akhirnya tiba, dipanggil oleh Mat sebelumnya, Kronikel berhasil dilumpuhkan, dan Dimas dibebaskan dari ancaman.

Keesokan harinya, Mat dan Dimas duduk di atap sebuah gedung, menikmati matahari pagi sambil menyeruput teh.

“Kau selalu punya cara untuk keluar dari situasi yang tidak mungkin, Mat,” kata Dimas sambil tersenyum.

Mat hanya mengangkat bahu. “Kau yang menyelamatkanku dulu, sekarang aku hanya membalas budi.”

Namun, di dalam hati, Mat tahu bahwa misi seperti ini tidak akan berhenti datang. Dunia selalu penuh masalah, dan MatGaper selalu siap untuk menyelesaikannya.

Sebarkan ke circle Anda