Setelah mendapatkan pedang pusaka dari Ratu Ombak, Arga merasa telah dipersiapkan untuk tantangan yang lebih besar. Namun, tanpa disadarinya, kegelapan mulai menyelimuti dunia sekitarnya. Dengan pedang di pinggang dan semangat yang berkobar, ia melanjutkan perjalanan ke utara, menuju tempat yang dikenal sebagai Pulau Gelap.
Saat Arga tiba di Pulau Gelap, suasana di sekelilingnya terasa mencekam. Pepohonan menjulang tinggi, menyaring cahaya bulan, sementara suara mengerikan mahluk malam bergaung di sekitarnya. Ia tahu, di pulau ini, kekuatan kegelapan bersembunyi, dan ancaman baru menanti.
Ketika Arga menjelajahi pulau, tiba-tiba ia dikelilingi oleh bayangan gelap yang bergerak lincah. Dari balik pepohonan, muncul sekelompok makhluk buruk rupa, disebut Penjaga Kegelapan. Mereka adalah sosok legendaris yang memiliki kekuatan sihir dan kemampuan tempur yang mengerikan.
“Ulang tahunmu telah tiba, Arga! Kamu telah melangkah ke dalam perangkap kami!” teriak pemimpin Penjaga Kegelapan, dengan senyum jahat. “Kau tidak akan pernah meninggalkan pulau ini hidup-hidup!”
Arga menarik pedang pusakanya, bersiap untuk bertarung. “Aku tidak akan mundur! Aku datang untuk melindungi lautan, dan aku akan mengalahkan kalian!”
Pertempuran dimulai dengan hebat. Arga melayangkan pedangnya, dengan gerakan yang cepat dan anggun, menghindari serangan sihir dari para Penjaga Kegelapan. Ia menggunakan teknik “Guntur Petir”, menciptakan gelombang energi dari tepi pedangnya menuju musuh dengan kecepatan luar biasa.
Satu Penjaga Kegelapan terpelanting, namun yang lainnya melancarkan serangan sihir angin yang menghempaskan Arga ke belakang. Ia terjatuh tetapi segera bangkit dengan fokus baru. Dalam kegelapan, ia merasakan kekuatan dari pedang Ratu Ombak. Ekornya berkilau, memberikan Arga keberanian.
“Mari kita akhiri ini!” teriak Arga, dan dengan satu gerakan, ia menghimpun kekuatan dalam dirinya. Menggunakan kombinasi teknik silat dan semangat, Arga melompat tinggi dan mengayunkan pedang pusakanya. Sebuah cahaya menggelegar muncul, membelah udara saat pedang menghantam tanah, menghasilkan gelombang kejut yang mengempaskan semua musuh di sekitarnya.
“Dia sangat kuat!” teriak salah satu Penjaga, tetapi pemimpin mereka tidak gentar.
“Jangan biarkan dia mengalahkanmu!” serunya. “Kita harus bersatu!”
Dengan bersatu, para Penjaga Kegelapan mulai melancarkan serangan bersamaan, menciptakan lingkaran kegelapan di sekitar Arga, dan menembakkan sihir kegelapan secara bersamaan. Arga terdesak mundur, merasakan beban yang berat, namun ia tetap tidak menyerah.
Mengingat pelajaran dari Ratu Ombak, Arga meresapi kekuatan laut yang mengalir melalui dirinya. “Kekuatan lautan, berkumpul dalam satu! Bantu aku dalam pertarungan ini!”
Cahaya biru dari pedang Ratu Ombak bercahaya lebih terang, dan Arga mengangkatnya ke atas, memanggil gelombang laut dari kedalaman. Air mulai berputar di sekelilingnya, melindungi dan memperkuatnya.
Dengan kekuatan baru, Arga melakukan satu serangan mematikan, meluncurkan air yang terhimpun menjadi gelombang besar ke arah musuh. Gelombang itu menghantam kelompok Penjaga Kegelapan, menyebabkan mereka terhempas dan terbawa arus.
Namun, pemimpin Penjaga Kegelapan tidak terpengaruh sepenuhnya. Dengan amarah, ia menghimpun kekuatan terakhirnya. “Kau akan membayar mahal untuk keberanian ini!” ia berteriak, dan dengan satu serangan sihir, ia menciptakan gelombang kegelapan yang hebat.
Arga, merasakan ancaman yang mendekat, tidak punya pilihan. Ia mengangkat pedangnya tinggi-tinggi, bersiap untuk menjawab serangan itu. “Gelombang Laut, bersatu bersamaku!” serunya, dan pedang nya bersinar lebih terang dari sebelumnya.
Kedua kekuatan bertabrakan, menciptakan ledakan energi yang mengguncang seluruh pulau. Cahaya biru dan gelap saling beradu, dengan Arga berada di tengahnya, bersikeras untuk tidak mundur. Dalam detik-detik terakhir, Arga mengerahkan semua energinya. Dengan satu teriakan penuh semangat, ia memukul dengan pedang pusakanya ke arah kegelapan, menciptakan setetes cahaya yang membelah bayangan.
Ledakan kekuatan mengelilingi pulau, menghancurkan Penjaga Kegelapan, membuat mereka menyusut ke dalam kegelapan, terkurung dalam energi yang dikeluarkan oleh Arga. Dalam kejadian itu, pulau mulai bergetar, dan langit kembali cerah.
Setelah pertarungan berakhir dan kegelapan sirna, Arga berdiri terengah-engah, tetapi dengan rasa kemenangan. Ia telah mengalahkan ancaman baru dan melanjutkan misinya untuk melindungi lautan.
Namun, Arga tahu bahwa ancaman lain mungkin akan segera datang. Dengan keteguhan hati dan semangat baru, ia beranjak dari Pulau Gelap, bersiap untuk melanjutkan petualangan berikutnya, dengan pedang pusaka dan harapan yang mengalir dalam dirinya.