Di sebuah rumah kecil yang hangat dan nyaman, hiduplah seorang gadis bernama Lila. Ia sangat menyukai makanan, terutama masakan buatan ibunya. Setiap kali melihat ibunya memasak di dapur, Lila merasa tertarik untuk belajar. Suatu weekend, Lila memutuskan untuk meminta ibunya mengajarkannya memasak.
“Ibu, bolehkah Lila belajar memasak hari ini?” tanya Lila dengan penuh semangat saat sarapan. Ibu tersenyum lebar dan menjawab, “Tentu saja, sayang! Apa yang ingin Lila masak?”
Lila berpikir sejenak sebelum menjawab, “Aku ingin membuat nasi goreng! Nasi goreng kan enak.” Ibu setuju, dan mereka pun pergi ke dapur bersama-sama.
Ibu menunjukkan semua bahan yang dibutuhkan: nasi, sayuran, telur, dan bumbu-bumbu seperti bawang putih, kecap, dan garam. “Sekarang, kita harus menyiapkan semua bahan terlebih dahulu,” kata ibu sambil mempersiapkan bahan-bahan tersebut.
Langkah Pertama: Menyiapkan Bahan
Lila sangat antusias. Ia membantu memotong sayuran seperti wortel dan daun bawang dengan hati-hati di bawah pengawasan ibunya. “Ingat, Lila, pisau harus digunakan dengan hati-hati. Jangan sampai terluka,” kata ibu. Lila sangat berhati-hati dan berusaha mengikuti petunjuk ibunya.
Setelah semua bahan siap, ibu menjelaskan langkah-langkah memasak. “Pertama, kita tumis bawang putih sampai harum, lalu kita masukkan sayuran yang sudah dipotong.”
Langkah Kedua: Memasak
Setelah ibu menghidupkan kompor, Lila merasakan aroma harum dari bawang putih yang ditumis. “Wah, enak sekali!” serunya. Ibu memberikan spatula kepada Lila, “Sekarang, Lila bisa menambahkan sayuran ke dalam wajan. Aduk sampai sayuran setengah matang.”
Dengan penuh semangat, Lila menuangkan sayuran ke dalam wajan dan mengaduknya. Ia merasa bangga bisa berkontribusi dalam memasak nasi goreng. Ibu terus membimbingnya, mengingatkannya untuk tidak terlalu lama mengaduk agar sayuran tetap renyah.
Setelah sayuran setengah matang, ibu meminta Lila untuk menambahkan nasi. Lila merasa agak ragu, tetapi ibu meyakinkannya bahwa ia pasti bisa. Lila menuangkan nasi ke dalam wajan dan mengaduknya perlahan. “Sekarang tambahkan telur yang sudah dikocok,” perintah ibu.
Langkah Ketiga: Menambahkan Bumbu
Setelah menambahkan telur, mereka menunggu sedikit hingga telur matang, lalu ibu berkata, “Sekarang, saatnya kita menambahkan bumbu. Lila bisa menuangkan kecap dan sedikit garam ke dalamnya.”
Lila dengan hati-hati mengecek rasa nasi gorengnya. Ia merasa sangat senang saat melihat warna nasi berubah menjadi cokelat keemasan. “Enak ini, Ibu! Nasi gorengnya sudah siap!” teriak Lila kegirangan.
Langkah Terakhir: Menyajikan
Setelah proses memasak selesai, ibu dan Lila menyajikan nasi goreng dalam piring cantik. Mereka berdua duduk bersama di meja makan, dan Lila tidak sabar untuk mencicipi hasil masakannya. “Ayo kita coba!” kata Lila penuh semangat.
Setiap suapan membuat Lila merasa bangga. “Ibu, ini enak sekali! Lila suka!” ungkapnya sambil tersenyum lebar. Ibu pun ikut senang melihat Lila bisa memasak dengan baik. “Lila memang pintar, ya. Kita bisa lebih sering memasak bersama-sama,” kata ibu.
Hari itu menjadi salah satu kenangan terindah bagi Lila. Ia tidak hanya belajar cara memasak nasi goreng, tetapi juga merasakan kebahagiaan bekerja sama dengan ibunya. Lila berjanji akan terus belajar dan mencoba resep-resep baru yang lebih menantang di masa depan.
Sejak itu, dapur rumah mereka menjadi tempat yang penuh tawa, eksperimen masakan, dan kreativitas. Lila merasa sangat beruntung bisa berbagi momen-momen berharga dengan ibunya melalui kegiatan memasak. Kini, dia tidak hanya menyukai makanan, tetapi juga menyukai proses membuatnya.