SI CANTIK DAN SI BURUK RUPA

Di sebuah desa kecil yang damai, hiduplah seorang pedagang sederhana yang memiliki tiga orang putri. Putri bungsunya, yang bernama Belle, adalah gadis yang sangat cantik dan baik hati. Belle sangat menyukai buku dan selalu menghabiskan waktu membaca cerita-cerita petualangan yang jauh di dunia luar. Meskipun ayahnya bukanlah orang kaya, Belle tidak keberatan, karena ia lebih menghargai cinta dan kebahagiaan dalam kehidupan mereka.

Suatu ketika, sang pedagang mendapatkan berita bahwa perdagangan yang selama ini ia jalani mengalami kesulitan. Ia memutuskan untuk pergi ke kota besar untuk berdagang. Sebelum pergi, ia bertanya kepada ketiga putrinya tentang hadiah yang mereka inginkan dari kota. Dua putrinya, yang egois dan materialistis, meminta barang-barang mahal dan perhiasan. Namun, Belle hanya meminta satu mawar merah.

Setelah berhari-hari berada di kota, sang pedagang akhirnya kembali pulang. Dalam perjalanan pulang, ia tersesat di tengah hutan dan terjebak dalam badai. Ketika berusaha mencari tempat berlindung, ia menemukan sebuah kastil indah. Ia memasuki kastil itu untuk berteduh dan menemukan bahwa kastil itu kosong, tetapi memiliki banyak makanan lezat di meja yang siap disajikan.

Setelah menyantap makanan, ia melihat sebuah taman di luar kastil yang dipenuhi dengan mawar. Ingat akan permintaan Belle, ia memetik satu bunga. Namun, tiba-tiba, seekor Beast (raksasa) keluar dari bayang-bayang dan menghalangi jalan si pedagang. Beast itu sangat menakutkan, dengan kulit berbulu, taring yang runcing, dan mata yang tajam. Ia sangat marah dan menuntut untuk tahu mengapa si pedagang mencuri mawar dari tamannya.

Sang pedagang dengan ketakutan menjelaskan bahwa ia hanya ingin membawa mawar itu untuk putrinya. Namun, Beast itu tidak terima dan memutuskan untuk menuntut harga yang mahal: “Kau akan membayar dengan hidupmu jika kau berharap untuk mencuri dari tempat ini!”

Dalam keadaan putus asa, sang pedagang memohon agar Beast memberikan keringanan, dan Beast itu akhirnya memberi sang pedagang dua pilihan: ia bisa mati di situ, atau ia bisa pergi dengan syarat bahwa salah satu putrinya harus menggantikan posisinya di kastil.

Dengan berat hati, sang pedagang kembali ke rumah dan menceritakan apa yang terjadi kepada ketiga putrinya. Dua saudara perempuannya sangat takut dan tidak peduli dengan keadaan ayah mereka. Namun, Belle dengan berani menawarkan diri untuk menggantikan ayahnya. Ia mengatakan, “Jika ayahku harus pergi, biarlah aku yang pergi menggantikannya. Aku akan membayar harga ini.”

Dengan air mata, sang pedagang setuju dan Belle berangkat ke kastil Beast. Setibanya di kastil, Belle sangat terkejut melihat betapa megahnya tempat itu. Beast menerima Belle dengan sikap dingin, tetapi ketika Belle menanyakan tentang kehidupannya, Beast dengan tegas menjelaskan bahwa ia tidak menginginkan teman. Belle diberi kamar yang nyaman, tetapi ia tidak diperbolehkan meninggalkan kastil atau menjelajahi taman secara bebas.

Hari-hari berlalu, Belle merasa kesepian dan terasing. Namun, ia juga menemukan keindahan yang tersembunyi di balik penampilan Beast. Ia mulai melihat sisi lembut dari Beast ketika mereka mulai berbicara lebih banyak. Beast ternyata memiliki sisi baik dan menyimpan banyak pengetahuan. Meskipun ia tetap tampak menakutkan, Belle menemukan bahwa di balik semua itu tersimpan kesedihan dan kesepian yang mendalam.

Suatu hari, saat Belle melihat gambar dirinya dalam cermin sihir yang dimiliki Beast, ia sangat merindukan keluarganya. Dengan rasa iba, Beast mengizinkannya untuk kembali ke rumah selama beberapa hari, dengan syarat bahwa ia tidak boleh melupakan janji untuk kembali.

Belle pulang dan disambut hangat oleh ayah dan saudara-saudaranya. Namun, dua saudara perempuannya yang merasa iri melihat kecantikan dan kasih sayang antara Belle dan Beast, berusaha menipunya. Mereka menggoda Belle untuk tidak kembali ke kastil dan memanipulasi perasaannya, hingga Belle merasa bimbang.

Hari-hari berlalu, dan bel berbunyi di dalam hati Belle untuk kembali ke Beast. Ketika ia kembali, ia melihat Beast terjatuh dan lemah karena putus asa dan kesedihan. Belle menyadari bahwa ia sebenarnya mulai mencintai Beast, meskipun penampilannya berbeda dari yang lain.

Belle dan Beast mulai menjalin ikatan yang lebih dalam. Ia belajar untuk mengabaikan penampilan fisik dan melihat ke dalam diri Beast yang baik hati dan lembut. Beast ternyata memiliki sifat yang lembut dan penuh perhatian, dan Belle merasa nyaman bersamanya.

Namun, di tengah kebahagiaan mereka, datanglah mantan kekasih Belle yang bernama Gaston, yang sangat egois dan hanya peduli pada kecantikannya. Gaston berusaha merebut perhatian Belle kembali. Ketika Gaston mengetahui bahwa Belle jatuh cinta pada Beast, ia merencanakan untuk menghancurkan hubungannya.

Pada suatu malam, Gaston beserta teman-temannya menyerang kastil Beast, berusaha membunuh Beast. Dalam pertempuran, Belle melihat Beast yang terluka parah. Ia berlari ke dalam pelukannya, dan saat itu, dengan sebuah keputusan yang menentukan, Belle mengakui cintanya kepada Beast.

Cinta sejati Belle untuk Beast membangkitkan kekuatan sihir yang terpendam di dalam diri Beast. Dalam sekejap, penampilan Beast berubah, dan ia kembali menjadi pangeran tampan yang terkutuk. Ternyata, Beast adalah seorang pangeran yang telah dikutuk oleh seorang penyihir yang marah karena ia begitu egois dan tidak pernah menganggap baik orang-orang di sekelilingnya. Kutukan itu hanya akan terangkat jika ia menemukan cinta sejati sebelum bunga mawar yang diberikan Belle layu.

Sejak saat itu, Belle dan pangeran hidup bahagia di kastil yang megah dan saling mencintai. Kastil itu kembali dipenuhi dengan tawa dan keceriaan. Mereka mengundang penduduk desa untuk merayakan keberhasilan cinta mereka, menunjukkan bahwa cinta sejati dapat mengubah segalanya, bahkan menyembuhkan hati yang hancur.

Dan begitulah, Belle dan pangeran hidup bahagia selamanya, dikelilingi oleh teman-teman sejati, keindahan, dan cinta yang tak terbatas.

Sebarkan ke circle Anda