KATIYEM BOSOZOKU

Di sebuah desa kecil di Jawa, hiduplah seorang perempuan bernama Katiyem. Katiyem dikenal sebagai perempuan yang sangat kreatif dan punya hobi memodifikasi motor. Suatu ketika, di Jepang digelar lomba knalpot brong yang terkenal, bernama Bosozoku. Katiyem pun tergerak untuk ikut serta dan mengirimkan motornya yang unik ke lomba tersebut.

Persiapan dimulai! Namun, alih-alih menggunakan knalpot biasa seperti para peserta lainnya, Katiyem punya ide gila. Ia memutuskan untuk menggunakan dua buah toa masjid yang sudah tidak terpakai. “Suara motor saya pasti menggelegar seperti suara emak-emak nyanyi” gumamnya sambil tertawa. Teman-temannya di desa sempat meragukan idenya, tetapi Katiyem meyakinkan mereka bahwa ini adalah revolusi knalpot!

Setelah melakukan beberapa ubahan, motornya pun siap. Katiyem mengecat motornya dengan warna cerah dan memasang dua toa di knalpot. Ketika melihat hasilnya, Katiyem merasa bangga. “Siapa yang berani bilang knalpot saya jelek? Ini knalpot paling berani di dunia!” serunya sambil berpose.

Akhirnya, tiba hari lomba. Di Jepang, semua peserta datang dengan motor modifikasi yang mengesankan. Namun, saat Katiyem menggeber motornya, suara yang keluar dari toa masjid itu menggelegar hingga membuat semua orang menoleh. “duododotdooottt,,,brott!” terdengar dari knalpot toa, diikuti dengan suara bising dari knalpot yang nyaring.

Para juri dan penonton langsung terperangah. Mereka tidak bisa menahan tawa melihat Katiyem yang bersemangat mengendarai motor dengan knalpot uniknya. Walaupun suara motor Katiyem lebih mirip suara kentut, keunikan itu membuatnya jadi perhatian utama.

Di babak final, Katiyem berhasil mendapatkan posisi teratas! “Juara! Juara!” teriak penonton, tidak bisa berhenti tertawa sekaligus kagum. Katiyem pun melambaikan tangan sambil berteriak, “Terima kasih, semua! Motor ini siap untuk menggaungkan pesan damai!” Ditambah lagi, saat dia melintasi panggung, toa di motornya secara tiba-tiba mengeluarkan suara, “Selamat datang di dunia knalpot brong!”

Katiyem pun pulang ke kampung dengan medali kemenangan dan cerita lucu yang abadi. Dia menjadi legenda di desanya, dan kawan-kawannya yang dulu ragu pun sekarang menunggu inovasi selanjutnya. “Siapa tahu, tahun depan saya coba tambahkan speaker karaoke!” ucapnya sambil tertawa, menggelar rencana baru dan membayangkan semua orang bernyanyi bersama saat sedang melibas jalanan.

Sebarkan ke circle Anda