Di sebuah desa kecil, hiduplah seorang lelaki bernama Pak Sukri, yang terkenal dengan sifat pelitnya. Bahkan, orang-orang di desa sering berkata, “Kalau ada lomba pelit, Pak Sukri pasti juaranya!” Suatu malam, Pak Sukri mendengar suara gaduh dari dapurnya. Saat dicek, dia melihat sekumpulan tikus berkeliaran. “Aduh, ini sudah keterlaluan!” gerutunya.
Tanpa berpikir panjang, Pak Sukri memutuskan untuk memasang jebakan tikus. Namun, alih-alih membeli keju yang asli, dia berpikir, “Kenapa harus mengeluarkan uang untuk keju? Saya kan bisa hemat!” Ia kemudian mengambil sebuah foto keju dari majalah dan menempelkannya di jebakan. “Tuh, ini dia! Si tikus pasti terbuai dengan keju ini!” ujarnya sambil bangga.
Keesokan paginya, Pak Sukri bangun dengan semangat tinggi, bergegas menuju dapur untuk melihat hasil jebakannya. Namun, alih-alih menemukan tikus terperangkap, ia malah menemukan… sebuah foto tikus yang sedang tersenyum dan memberi jempol!
“Apa ini?!” teriak Pak Sukri sambil mengusap matanya, tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. “Jebakan ini malah dapat foto tikus! Mungkin mereka ada di belakangnya!” Ia pun merasa wajahnya mulai memerah karena malu.
Tak mau menyerah dengan motorik tipu-tipu para tikus, Pak Sukri bertekad untuk lebih cerdik. Ia pun mencari ide lain hingga menemukan cara aneh. Ia mengumpulkan semua foto makanan di majalah dan menempelkan semuanya di jebakan: burger, pizza, hingga kue tart.
Keesokan harinya, Pak Sukri berlari kembali ke dapur, berharap kali ini tikus-tikus akan terjebak. Namun, hasilnya tetap sama! Kali ini, ia menemukan foto beberapa tikus lagi yang sedang berpesta dengan berbagai makanan, lengkap dengan hiasan dan konfeti. Di pojok foto, tertulis kalimat, “Terima kasih, Pak Sukri! Makanan ini enak sekali!”
Kekesalan Pak Sukri pun semakin menjadi. “Berani sekali mereka!” teriaknya. “Saya colong dari koleksi foto makanan di tautan berita, dan mereka malah bersenang-senang!”
Tanpa putus asa, Pak Sukri memutuskan untuk mengintai tikus-tikus tersebut malam itu. Ia bersembunyi di balik kulkas sambil menunggu. Saat tengah malam, datanglah sekelompok tikus yang berpakaian bak chef dengan topi chef dan celemek! Mereka membawa alat-alat masak mini dan mulai memasak di atas meja.
Pak Sukri tidak bisa mempercayai matanya. “Apa yang mereka lakukan?” pikirnya. Ternyata, tikus-tikus itu mengambil foto-foto makanan yang dia pasang di jebakan dan memasaknya ke dalam bentuk miniatur. Ini adalah pesta makanan ala tikus!
Melihat semua itu, Pak Sukri tertawa keras. “Akhirnya, saya menemukan cara baru berbisnis! Tikus-tikus bisa jadi koki!” Dalam sesaat, ide brilian muncul di benaknya. Sejak hari itu, Pak Sukri tidak lagi melihat tikus sebagai musuh, melainkan sekutu yang bisa membantunya membuka usaha katering makanan mini.
Maka, Pak Sukri pun memutuskan untuk menawarkan ‘Pesta Makanan Tikus’ dan membuat bisnis yang unik hingga seluruh desa ramai datang untuk mencicipi hasil masakan tikus-tikus yang kreatif!
Dan begitulah, Pak Sukri yang pelit akhirnya mendapatkan teman baru, meski tidak pernah mengira bahwa skema jebakan mariahnya akan berujung pada kesuksesan yang tak terduga.