Di sebuah kerajaan yang jauh, hiduplah pasangan suami istri yang sangat menginginkan anak. Setelah bertahun-tahun menunggu, akhirnya sang istri hamil dan melahirkan seorang bayi perempuan yang sangat cantik. Namun, di sebelah rumah mereka, terdapat sebuah taman yang dijaga ketat oleh seorang penyihir jahat bernama Gothel. Taman itu dipenuhi dengan bunga dan tanaman langka, dan di tengah-tengahnya tumbuh sebuah tanaman ramuan yang sangat berharga.
Ketika sang istri melihat tanaman tersebut, ia merasa sangat menginginkannya. Suatu malam, suaminya nekat mencuri beberapa daun tanaman itu untuk dibawa pulang kepada istrinya. Setelah memakannya, sang istri merasa sangat senang dan berkata bahwa dia ingin memakan lebih banyak daun dari tanaman itu. Suaminya, terdorong oleh cinta dan rasa takut, kembali mencuri tanaman tersebut. Namun, saat itu, mereka tertangkap oleh Gothel.
Menghadapi pasangan tersebut, Gothel sangat marah tetapi akhirnya memutuskan untuk membiarkan mereka pergi dengan satu syarat: ketika bayi mereka lahir, dia berhak untuk mengambilnya. Pasangan itu sangat ketakutan, tetapi mereka tidak punya pilihan. Beberapa bulan kemudian, bayi perempuan itu lahir, dan sesuai janji, Gothel mengambilnya dan menamakannya Rapunzel.
Gothel membesarkan Rapunzel di dalam menara tinggi yang terisolasi, tanpa satu pun pintu dan hanya satu jendela di bagian atas. Rapunzel memiliki rambut yang panjang dan indah, berwarna keemasan, dan Gothel selalu menggunakannya untuk naik ke menara. Gothel membujuk Rapunzel dengan mengatakan bahwa dia adalah ibunya dan melindunginya dari dunia luar.
Meskipun hidup terkurung, Rapunzel memiliki jiwa yang ceria dan penuh rasa ingin tahu. Dia sering menghabiskan waktu dengan melukis, menyanyi, dan bercakap-cakap dengan hewan-hewan yang datang mengunjunginya. Namun, dia selalu merasa ada sesuatu yang hilang dalam hidupnya.
Suatu ketika, seorang pangeran yang tampan sedang berburu di dekat hutan dan mendengar suara merdu Rapunzel yang sedang bernyanyi. Dia terpesona dan mengikuti suara itu, yang membawanya ke menara. Melihat Rapunzel, pangeran jatuh cinta padanya. Karena menara tidak memiliki tangga atau pintu, pangeran mulai memanggil Rapunzel untuk menurunkan rambut panjangnya. Ketika Rapunzel melihat pangeran, dia merasa sangat bahagia, dan mereka mulai berkenalan.
Mereka bertemu secara diam-diam setiap hari, berbagi cerita dan mimpi tentang kebebasan dan masa depan. Pangeran berjanji bahwa dia akan membawa Rapunzel keluar dari menara dan membawanya ke dunia yang lebih baik.
Namun, suatu hari, Gothel pulang lebih awal dan melihat pangeran menaiki menara. Dengan marah, Gothel memotong rambut Rapunzel dan mengusirnya ke belantara. Dia kemudian menghadapi pangeran dan membuatnya jatuh dari menara. Pangeran terluka parah dan melwandaskan hidupnya sendiri saat mencari Rapunzel.
Di hutan, Rapunzel merasakan kesepian dan kehilangan, tetapi dia terus berjuang untuk bertahan hidup. Setelah berbulan-bulan, pangeran akhirnya menemukan Rapunzel. Meskipun rambutnya telah hilang, kecantikan dan kekuatan Rapunzel tetap bersinar. Ketika mereka bersatu lagi, air mata Rapunzel jatuh di wajah pangeran dan, melalui cinta sejatinya, dia menyembuhkan luka-luka pangeran.
Akhirnya, mereka kembali ke kerajaan dan menikah. Gothel tidak pernah bisa menghalangi cinta sejati mereka. Rapunzel dan pangeran hidup bahagia selamanya, dan mereka belajar bahwa cinta, keberanian, dan ketulusan hati bisa mengatasi segala rintangan.