Di suatu kelas SMA, guru BK sedang bertanya tentang cita-cita murid-muridnya.
Guru BK: “Baik anak-anak, siapa yang mau berbagi cita-citanya?”
Susi langsung angkat tangan. “Saya, Bu! Saya ingin jadi dokter dan mendirikan rumah sakit sendiri, supaya bisa merawat orang tua saya nanti.”
Guru BK: “Bagus sekali! Kalau kamu, Ayra?”
Ayra: “Saya ingin jadi bankir dan punya bank sendiri, supaya bisa mengelola uang banyak orang.”
Guru BK: “Wah, hebat! Tyra, bagaimana dengan kamu?”
Tyra: “Saya ingin jadi pengusaha dan punya pabrik sendiri untuk memproduksi barang-barang high-end dari ide-ide saya.”
Guru BK: “Luar biasa! Mayra, giliranmu.”
Mayra: “Saya ingin jadi penyanyi terkenal agar bisa menghibur dunia.”
Guru BK: “Semuanya hebat! Sekarang, Yono, bagaimana denganmu?”
Yono tersenyum santai. “Saya ingin jadi anak sholeh, Bu.”
Guru BK: “Wah, cita-cita yang sangat baik. Apa yang ingin kamu lakukan sebagai anak sholeh?”
Yono: “Saya akan banyak berdoa supaya cita-cita teman-teman saya terkabul.”
Guru BK: “Oh… itu mulia sekali. Lalu, setelah itu?”
Yono: “Setelah mereka sukses, saya akan menikahi mereka berempat. Dengan begitu, saya bisa fokus berdoa tanpa khawatir masalah keuangan. Orang sholeh khan boleh ber-istri empat asal adil. Saya pasti adil karena semua saya doakan”
Kelas langsung hening. Lalu pecah jadi gelak tawa.
Guru BK: “Yono, kamu memang visioner… Tapi berdoa juga ya, supaya nanti mereka nggak malah suruh kamu cuci piring di rumah!”
🔥😂