Ciko lagi bosan. Matahari terik, angin malas gerak. Ia duduk di depan mushola kecil dekat rumah. Tiba-tiba, matanya tertuju pada sepasang sandal jepit yang empuk dan wangi karet baru.
“Hmm… seru nih kalau aku pindahin…”
Pelan-pelan, Ciko gigit tali sandal dan nyeret ke belakang semak. Habis itu, satu lagi.
Tak lama kemudian, terdengar suara panik: “Lho, sandalku mana?! Barusan di sini!”
Ciko cekikikan di balik pot bunga. “Hehehe…”
Beberapa anak mulai mencari ke mana-mana. Ada yang curiga tikus, ada yang nuduh teman sendiri.
Tapi tiba-tiba… Lulu datang dan melihat Ciko lagi tidur di atas sandal curian.
“Cikooo! Jahil banget sih!”
Ciko bangun kaget. “Ups… ketahuan ya?”
Akhirnya, Ciko disuruh balikin sandal satu-satu. Ia dorong pakai kepala sambil malu-malu.
Sejak itu, Ciko sadar: iseng boleh, tapi jangan bikin orang bingung. Dan sandal bukan mainan!