Suatu hari, di sekolah mereka, Bu Guru mengajak semua siswa berkumpul di halaman sekolah. Kali ini, beliau ingin berbicara tentang bahaya penggunaan plastik sekali pakai dan pentingnya memilah sampah.
“Anak-anak, kalian pasti sering melihat banyak sampah plastik berserakan di sekitar lingkungan kita,” kata Bu Guru dengan suara lembut. “Taukah kalian bahwa sampah plastik sangat sulit terurai dan bisa mencemari lingkungan?”
“Wah, aku pernah lihat sampah plastik di taman dekat rumah,” kata Lina sambil mengerutkan dahi. “Kadang aku merasa sedih melihat sampah berserakan di mana-mana.”
“Betul, Lina. Oleh karena itu, kita harus berusaha mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. Misalnya, mengganti kantong plastik dengan tas kain yang bisa dipakai berulang-ulang,” jelas Bu Guru.
Yuni mengangkat tangan dan bertanya, “Kalau misalnya kita mau beli makanan di sekolah, boleh nggak pakai botol plastik atau sedotan sekali pakai?”
“Boleh, Yuni. Tapi lebih baik jika kalian membawa botol minum dan sedotan dari bahan yang ramah lingkungan, seperti stainless steel atau bambu,” jawab Bu Guru.
Selanjutnya, Bu Guru menjelaskan tentang sampah organik dan anorganik. “Sampah organik adalah sampah yang bisa membusuk dan dijadikan kompos, seperti sisa sayur, buah, dan daun. Sedangkan sampah anorganik adalah sampah yang tidak bisa membusuk, seperti kaleng, plastik, dan styrofoam.”
“Jadi, kita harus memilah sampah agar bisa didaur ulang dan tidak mencemari lingkungan,” tambah Bu Guru.
Anak-anak mulai memahami pentingnya memilah sampah. Mereka lalu diajak melakukan kegiatan memungut sampah di sekitar sekolah dan memisahkan antara sampah organik dan anorganik. Mereka bekerja sama dengan semangat, mengumpulkan sampah yang berserakan di taman dan di sekitar kelas.
“Kalau sampah ini kita pisahkan, sampah organik bisa kita buat kompos untuk tanaman di sekolah,” kata Dika sambil menunjukkan sampah daun dan sisa sayur. “Sedangkan sampah plastik dan kaleng bisa didaur ulang.”
Setelah kegiatan memungut sampah selesai, mereka berkumpul dan Bu Guru memberi penjelasan tentang manfaat memilah sampah. “Dengan memilah sampah, kita membantu menjaga lingkungan tetap bersih dan sehat. Sampah organik bisa diubah menjadi pupuk alami, dan sampah anorganik bisa didaur ulang menjadi barang baru.”
“Kalau kita semua mau melakukan ini, bumi kita akan menjadi tempat yang lebih baik,” kata Yuni dengan penuh semangat.
“Mulai hari ini, aku akan selalu membawa tas kain dan memisahkan sampah di rumah dan di sekolah,” ujar Lina.
Semua anak-anak merasa bangga karena mereka sudah belajar banyak hari ini. Mereka berjanji akan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dan selalu memisahkan sampah dengan baik.
Hari itu, mereka belajar bahwa langkah kecil seperti memilah sampah dan mengurangi penggunaan plastik bisa membuat perbedaan besar bagi bumi. Mereka sadar, bahwa menjaga lingkungan adalah tanggung jawab bersama.
Dengan semangat baru, mereka pulang ke rumah dan siap berbagi pengetahuan kepada keluarga mereka agar bumi tetap sehat dan bersih untuk generasi mendatang.