DRAMA ANAK “TIMUN MAS”

🔰 Pengantar Drama Anak “Timun Mas”

Drama anak ini mengangkat kembali kisah legendaris dari budaya Jawa: Timun Mas. Cerita tentang keberanian seorang gadis dan kasih sayang seorang ibu dalam menghadapi ancaman raksasa bernama Buto Ijo. Disajikan dalam 15 adegan dan berdurasi sekitar 15 menit, drama ini sangat cocok untuk pementasan anak-anak sekolah dasar atau komunitas seni anak. Cerita ini tidak hanya menyuguhkan ketegangan dan petualangan, tetapi juga menyampaikan pesan penting tentang kecerdikan, keberanian, dan kekuatan cinta seorang ibu.

Bagian 1: Janji yang Terpaksa

Adegan 1: Suasana Desa
(Narator muncul. Seorang nenek tua, Mbok Srini, duduk sedih di depan rumah.)

Narator:
Di sebuah desa yang damai, hiduplah Mbok Srini. Ia tinggal sendiri dan sangat ingin memiliki anak. Namun takdir belum mengizinkannya.

Adegan 2: Mbok Srini Bertemu Buto Ijo
(Buto Ijo muncul dari hutan saat Mbok Srini menangis.)

Buto Ijo:
“Hai, manusia tua. Aku bisa memberimu anak, tapi kau harus menyerahkannya padaku saat ia berumur 17 tahun.”

Mbok Srini:
“Benarkah? Aku… aku ingin anak. Tapi… 17 tahun? Baiklah. Aku terima.”

Adegan 3: Timun Ajaib
(Mbok Srini menanam biji yang diberi Buto Ijo. Tumbuhlah tanaman timun besar.)

Mbok Srini (terkejut):
“Astaga! Di dalam timun ini… ada bayi perempuan! Aku akan menamainya Timun Mas.”


Bagian 2: Rahasia dan Latihan

Adegan 4: Timun Mas Tumbuh Dewasa
(Timun Mas yang ceria menari-nari bersama teman-temannya.)

Teman:
“Timun Mas, kamu cantik dan kuat. Ayo main ke sungai!”

Adegan 5: Kecemasan Mbok Srini
(Mbok Srini mengamati Timun Mas dengan cemas.)

Mbok Srini:
“Sebentar lagi kau 17 tahun. Aku harus mencari cara untuk melindungimu.”

Adegan 6: Minta Tolong ke Pertapa
(Mbok Srini mendaki gunung dan bertemu pertapa.)

Pertapa:
“Aku tahu tujuanmu. Ambillah empat benda ini: biji mentimun, jarum, garam, dan terasi. Gunakan saat bahaya datang.”

Adegan 7: Hari Ulang Tahun ke-17
(Mbok Srini memeluk Timun Mas.)

Mbok Srini:
“Anakku, kau harus pergi sekarang. Buto Ijo akan datang. Bawa benda-benda ini dan larilah ke arah timur!”


Bagian 3: Kejaran dan Kemenangan

Adegan 8: Buto Ijo Datang
(Buto Ijo mengamuk di depan rumah.)

Buto Ijo:
“Mana Timun Mas?! Sudah saatnya dia menjadi milikku!”

Adegan 9: Timun Mas Lari
(Timun Mas berlari sambil menangis, Buto Ijo mengejar.)

Timun Mas:
“Tolong… Ayah Pertapa, benda-benda ini… semoga bisa menyelamatkanku!”

Adegan 10: Menebar Biji Mentimun
(Tanah berubah jadi kebun timun raksasa. Buto Ijo terhambat.)

Buto Ijo:
“Argh! Banyak sekali tanaman ini!”

Adegan 11: Menebar Jarum
(Buto Ijo terkena hujan jarum tajam.)

Buto Ijo:
“Aduh! Sakit! Tapi aku tidak akan menyerah!”

Adegan 12: Menebar Garam
(Laut asin tiba-tiba muncul. Buto Ijo tercebur dan megap-megap.)

Adegan 13: Menebar Terasi
(Lumpur bau muncul, Buto Ijo tenggelam.)

Buto Ijo (teriak terakhir):
“Aaaaaaa!!”

Adegan 14: Timun Mas Kembali
(Timun Mas kembali ke rumah. Mbok Srini menunggu.)

Mbok Srini (menangis bahagia):
“Syukurlah kau selamat, nak…”

Adegan 15: Penutup dan Bahagia
(Narator kembali tampil.)

Narator:
Berkat keberanian dan cinta sang ibu, Timun Mas selamat dari janji buruk. Kebaikan dan kecerdikan akan selalu menang dari kejahatan.