“Abunawas tidak pernah sekadar lucu. Ia mencerminkan wajah kekuasaan lewat cermin yang retak—agar yang melihat, bisa merasa geli sekaligus geliang. Lewat kelakar dan akalnya, ia menguji logika raja, mencubit pongahnya pejabat, dan mengasah nalar rakyat. Di balik tawa, Abunawas menyisipkan siasat: bahwa akal sehat adalah senjata rakyat terakhir.”
Dalam rubrik ini, Fixen menghadirkan kembali 15 kisah Abunawas klasik dalam versi baru: segar, menggigit, dan tetap sarat makna. Karena kadang, kebenaran memang harus dikisahkan dengan cara yang jenaka.