DRAMA ANAK: SANGKURIANG

🎭 Naskah Drama Musikal: Sangkuriang – Cinta yang Terlarang

Pengantar:

Sangkuriang – Cinta yang Terlarang adalah sebuah drama musikal yang mengangkat legenda terkenal dari Jawa Barat tentang Sangkuriang dan Dayang Sumbi. Dalam kisah ini, cinta yang tulus antara seorang ibu dan anak harus terhalang oleh takdir yang tidak dapat dielakkan. Drama ini mengajarkan kita tentang takdir, cinta yang terlarang, serta pengorbanan yang harus dilakukan demi kebaikan bersama. Dibalut dengan lagu-lagu yang menyentuh hati, drama ini membawa penonton dalam perjalanan emosional yang mengharukan.


Adegan 1 – Di Hutan, Bertemu Sangkuriang dan Dayang Sumbi

(Latar: Hutan lebat. Dayang Sumbi sedang menyendiri, menganyam tikar. Tiba-tiba, Sangkuriang muncul dari balik pepohonan.)

Sangkuriang:
(Menatap Dayang Sumbi dengan penuh rasa cinta)
Tuan putri, kau yang cantik bagaikan bintang di malam hari, bolehkah aku mengenalmu lebih dekat?

Dayang Sumbi:
(tersenyum sambil terus menganyam tikar)
Aku Dayang Sumbi, siapakah namamu?

Sangkuriang:
Aku Sangkuriang, seorang pemuda yang sedang mencari cintaku yang sejati.

(Mereka saling bertatapan. Lagu cinta lembut dimulai.)
🎡 Dalam hatiku hanya ada satu,
Cinta sejati yang selalu ku cari.
Kau bagaikan bintang yang menyinari malam,
Semuanya terasa sempurna denganmu.
🎡


Adegan 2 – Dayang Sumbi Mengetahui Sangkuriang adalah Anak Sendiri

(Latar: Di rumah Dayang Sumbi, setelah beberapa waktu berlalu. Dayang Sumbi merasa curiga terhadap Sangkuriang.)

Dayang Sumbi:
(berbicara pada diri sendiri)
Ada sesuatu yang aneh. Mengapa aku merasa sangat dekat dengannya? Seperti ada kenangan yang terlupakan. Sangkuriang… apakah dia anakku?

(Muncul pengingat masa lalu tentang kelahiran Sangkuriang. Musik dramatis mulai mengalun.)

Dayang Sumbi:
(Terpukul)
Oh, tidak… Sangkuriang, kau adalah anakku! Cinta ini tak bisa terjadi! Aku harus menolaknya!


Adegan 3 – Percakapan Sangkuriang dan Dayang Sumbi

(Latar: Kembali di tempat yang sama. Sangkuriang melamar Dayang Sumbi.)

Sangkuriang:
Aku sudah jatuh cinta padamu, Dayang Sumbi. Maukah kau menjadi istriku?

Dayang Sumbi:
(tersentak, berusaha menahan perasaan)
Tidak! Itu tidak bisa! Kau… kau adalah anakku, Sangkuriang!

Sangkuriang:
(terkejut)
Apa?! Tidak! Tidak mungkin!

Dayang Sumbi:
(Sedih, sambil menyanyikan lagu)
🎡 Sangkuriang, anakku yang tercinta,
Tak bisa ku jadikan pasangan hidupku.
Cinta ini terlarang, penuh dosa,
Maka ku harus menghindar darimu.
🎡


Adegan 4 – Sangkuriang yang Menolak Percaya

(Latar: Sangkuriang tampak bingung dan marah.)

Sangkuriang:
(Kemarahan meningkat)
Tidak! Aku tidak percaya! Tidak mungkin! Kenapa aku baru tahu sekarang?! Aku mencintaimu, Dayang Sumbi!

(Dia berlari keluar dengan perasaan marah dan bingung.)


Adegan 5 – Dayang Sumbi Mencoba Menghindari Sangkuriang

(Latar: Dayang Sumbi berdiri di depan rumah, melihat ke arah Sangkuriang yang semakin menjauh.)

Dayang Sumbi:
(berbicara pada dirinya sendiri)
Apa yang harus kulakukan? Bagaimana menghindarinya? Aku tak bisa menjalani hidup seperti ini…

(Dia melanjutkan menganyam, melantunkan lagu pilu.)
🎡 Cinta ini seperti mimpi buruk,
Terkubur dalam kenangan yang tak bisa kulupakan.
Sangkuriang, anakku, yang kucintai,
Takkan bisa kita bersama, karena takdir kita terlarang.
🎡


Bagian 2 – Adegan 6 s.d. 10

Jika sudah oke, aku bisa lanjutkan ke bagian 2 (puncak cerita) dengan adegan tentang kutukan dan tragedi. Apa Yono ingin lanjutkan?

4o mini

You said:

bagian 2

ChatGPT said:

Baik, Yono! Berikut adalah Bagian 2 dari naskah Sangkuriang – Cinta yang Terlarang. Di bagian ini, kita akan mengungkapkan kutukan dan tragedi yang terjadi antara Dayang Sumbi dan Sangkuriang, serta konflik yang semakin memuncak.


Adegan 6 – Sangkuriang yang Marah dan Mengutuk

(Latar: Sangkuriang berdiri di luar rumah, marah dan bingung. Dia berteriak keras.)

Sangkuriang:
(Marah, sambil memegang kepalanya)
Aku tak bisa menerima ini! Mengapa takdir begitu kejam padaku?! Dayang Sumbi! Aku akan mengubah takdir ini! Aku akan membangun sebuah gunung yang tinggi! Aku akan buktikan bahwa aku bisa!

(Dia keluar berlari menuju hutan. Musik dramatis dan kuat dimainkan.)

🎡 Aku tak akan menyerah begitu saja,
Biar dunia menentang, aku akan berdiri.
Kutukanku adalah kekuatanku,
Membangun gunung untuk menghancurkan rintangan ini!
🎡


Adegan 7 – Dayang Sumbi dan Keputusannya untuk Menghentikan Sangkuriang

(Latar: Dayang Sumbi duduk di depan rumah, terlihat khawatir dan cemas.)

Dayang Sumbi:
(Sambil menangis)
Apa yang telah terjadi? Sangkuriang… mengapa kau begitu keras kepala? Jika aku tidak bisa menghentikanmu, semuanya akan berakhir tragis. Aku harus melakukan sesuatu!

(Dia menyanyikan lagu dengan penuh kesedihan.)
🎡 Cinta ini adalah kutukan yang berat,
Tidak ada jalan yang mudah untuk kita lewati.
Sangkuriang, aku harus menghentikanmu,
Karena jika tidak, kita akan hancur bersama.
🎡


Adegan 8 – Pembangunan Gunung Tangkuban Perahu

(Latar: Malam hari, Sangkuriang bekerja keras. Ia memotong batu dan menumpuknya, berusaha membangun gunung.)

Sangkuriang:
(Sambil bekerja dengan penuh semangat, berteriak)
Aku akan membangun gunung ini dalam satu malam! Aku tak akan gagal!

(Tiba-tiba, Dayang Sumbi muncul di kejauhan, melihatnya dengan cemas.)

Dayang Sumbi:
(berteriak)
Sangkuriang! Jangan lanjutkan! Ini adalah akhir dari segalanya! Gunung itu akan memusnahkan kita semua!

(Sangkuriang terkejut dan berhenti sejenak, menatapnya.)


Adegan 9 – Dayang Sumbi Menciptakan Ilusi untuk Menghentikan Pembangunan

(Latar: Dayang Sumbi mulai membuat ilusi dengan sinar dari lampu dan awan. Dia menciptakan ilusi matahari terbit, memaksa Sangkuriang untuk menghentikan pekerjaannya.)

Dayang Sumbi:
(Sambil menyanyi dengan suara kuat, menguasai situasi)
🎡 Lihatlah cahaya yang datang dari timur,
Itulah fajar yang tak bisa dibohongi.
Waktu telah habis, kau gagal membangun,
Gunung itu tidak akan pernah selesai!
🎡

(Sangkuriang menatap sekeliling, melihat ilusi matahari terbit. Ia panik dan terjatuh.)


Adegan 10 – Tragedi dan Kepergian Sangkuriang

(Latar: Pagi hari, Sangkuriang berdiri di depan gunung yang belum selesai dibangun. Dia sangat marah dan kecewa. Dayang Sumbi terlihat sangat sedih.)

Sangkuriang:
(Terpuruk dan marah)
Mengapa ini terjadi? Aku gagal!

Dayang Sumbi:
(Menangis)
Ini takdir kita, Sangkuriang. Kita tak bisa bersama. Takdir telah memisahkan kita selamanya.

(Sangkuriang menatap Dayang Sumbi, penuh penyesalan dan air mata.)

Sangkuriang:
(berbisik)
Aku mencintaimu, ibu… dan aku akan selalu mencintaimu.

(Sangkuriang berjalan mundur, hilang di balik kabut, sementara Dayang Sumbi hanya bisa menatapnya dengan penuh kesedihan.)

(Lampu meredup, musik melodi melankolis mengalun, menandakan akhir dari tragedi mereka.)

🎡 Cinta yang terlarang tak akan pernah berakhir,
Cinta yang hilang, meninggalkan jejak luka.
Sangkuriang, kau akan tetap hidup dalam hatiku,
Namun kita tak bisa bersama, selamanya.
🎡


βœ… TAMAT