CERPEN REMAJA: RINA DAN SAMPAH

Di sebuah kota kecil, ada seorang siswi SMA bernama Rina. Dia adalah seorang yang gigih dan mandiri. Selama ini, Rina tinggal bersama ibunya yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga. Agar dapat melanjutkan sekolah, Rina bertekad untuk membiayai dirinya sendiri. Meskipun ibunya selalu memberikan dukungan, Rina tidak ingin merepotkan ibunya dengan biaya sekolah dan kebutuhannya sehari-hari.

Suatu hari, saat Rina pulang dari sekolah, dia melihat banyak sampah plastik berserakan di sekitar lingkungan sekolahnya. Terlintas dalam benaknya, “Mengapa tidak mengumpulkan sampah plastik ini? Jika aku bisa mengumpulkannya, mungkin aku bisa menjualnya.”

Dari hari itu, sepulang sekolah, Rina mulai mengumpulkan botol plastik dan sampah-sampah yang bisa didaur ulang. Dia membawa karung besar yang dipenuhi sampah plastik ke rumah setiap harinya. Karena sekolahnya yang memiliki ribuan siswa, dalam waktu singkat, Rina dapat mengumpulkan banyak sekali sampah. Suatu hari, dia kembali dengan karung-karung yang penuh, melangkah dengan semangat meski keringat bercucuran.

Sesampainya di rumah, ibunya terkejut melihat banyak sampah yang dibawa Rina. “Nak, ini semua sampah? Apa kau tidak merasa lelah?” tanya ibunya dengan cemas.

Rina tersenyum dan menjawab, “Ibu, ini bukan hanya sampah. Ini adalah peluang! Aku ingin menjualnya untuk membeli buku dan kebutuhan sekolahku.”

Mendengar niat baik putrinya, ibunya merasa bangga dan mendukung penuh proses pengumpulan sampah yang dilakukan Rina. Rina terus melakukannya setiap hari, dan semakin banyak teman-teman di sekolahnya yang memperhatikan. Beberapa bahkan mulai membantunya dengan mengumpulkan sampah sebanyak mungkin.

Suatu hari, kepala sekolah melihat Rina mengumpulkan sampah. Ia terkesan dengan semangat dan dedikasi Rina. “Rina, aku ingin membantu. Kita bisa mengadakan program eco-friendly di sekolah. Aku akan mengajak murid-murid lain untuk ikut mengumpulkan sampah, dan kita bisa menjualnya bersama-sama,” katanya.

Rina sangat gembira mendengar keputusan itu. Kepala sekolah mengumumkan program pengumpulan sampah di seluruh sekolah. Dalam waktu singkat, banyak murid yang berpartisipasi, dan alhasil, karung-karung sampah semakin menumpuk.

Setelah beberapa minggu, Rina dan teman-temannya mengumpulkan sampah dalam jumlah besar. Mereka menjualnya ke tempat daur ulang dan mendapatkan uang yang sangat membantu. Dengan hasil tersebut, Rina tidak hanya bisa memenuhi kebutuhan sekolahnya, tetapi juga membeli buku dan alat tulis yang sangat dibutuhkannya.

Mendengar kisah perjuangan Rina dan temannya, banyak orang di kota tersebut mulai terinspirasi untuk menjaga kebersihan dan mendaur ulang sampah. Rina menjadi contoh bagi banyak siswa lainnya, bahwa setiap usaha kecil bisa berujung pada hal yang besar dan bermanfaat.

Semua jerih payah Rina akhirnya terbayar ketika dia berhasil mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan studi di universitas impiannya. Rina tidak hanya membiayai pendidikannya sendiri, tetapi juga membuat perubahan positif bagi lingkungan dan masyarakat di sekitarnya.

Cerita Rina mengajarkan kita bahwa dengan tekad, kerja keras, dan kepedulian terhadap lingkungan, kita bisa mengubah hal-hal yang tampaknya sederhana menjadi sesuatu yang berarti dan bermanfaat.