CERPEN REMAJA: NONTON KONSER

Di suatu sore yang cerah, sekelompok anak-anak dari sebuah sekolah di Jakarta sangat bersemangat. Mereka baru saja mendapat tiket untuk menonton konser band favorit mereka di sebuah arena besar. Mereka semua berkumpul di rumah Andi, seorang anak yang paling antusias di antara mereka.

“Eh, guys! Kalian siap belum? Ini konser pertama kita, lho!” kata Andi dengan semangat.

“Iyaaa! Gua udah nggak sabar!” jawab Rina, sambil memegang tiket konsernya dengan tangan gemetar saking excited-nya.

“Gimana kalau kita nyanyi-nyanyi lagu mereka di jalan?” saran Budi, sambil mengeluarkan ponselnya untuk memutar lagu-lagu band itu.

“Yoi! Ayo, kita nyanyi bareng! Coba lagu ‘Satu Dalam Satu’!” seru Rina.

Mereka pun mulai bernyanyi dengan suara keras, menirukan gerakan yang mereka lihat di video musik. Di tengah-tengah nyanyian, Tia tiba-tiba datang dengan wajah ceria.

“Eh, udah siap semua? Kalian bawa sambal dari rumah?” tanyanya sambil tertawa.

“Hah? Sambal apaan?” tanya Budi bingung.

“Bukan sambal! Makan snack, maksudnya!” sahut Rina dengan ngakak. “Bawa snack biar kita nggak lapar di dalam nanti!”

“Ooooh! Iya! Gua bawa keripik sama minuman!” jawab Andi sambil menunjukkan tasnya.

Akhirnya, mereka pun berangkat menuju lokasi konser. Saat sampai, suasana di luar arena sudah ramai dengan para penggemar yang mengenakan merchandise band itu.

“Gila, rame banget! Ini beneran kayak di TV!” seru Andi terpesona.

“Mari kita ambil foto!” kata Tia dengan membawa ponselnya untuk selfie.

Setelah mengambil beberapa foto, mereka berbaris untuk masuk ke arena. Saat memasuki tempat, suara musik dari band yang sedang latihan mulai terdengar. Anak-anak itu saling berpandangan, keceriaan terpancar di wajah mereka.

“Eh, denger nggak? Itu suaranya!” Rina berbisik. “Kita udah dekat banget!”

“Ini seru banget! Gua seneng banget bisa nonton langsung,” kata Budi, melompat-lompat kecil.

Begitu konser dimulai, lampu-lampu mulai berkedip dan suara teriakan penonton menggelegar. Band favorit mereka muncul di atas panggung, dan anak-anak berteriak histeris.

“Wooohooo! Mereka datang!” pekik Andi sambil melompat.

“Mau nyanyi bareng ya! Ayo guys!” ajak Rina.

Mereka semua ikut bernyanyi sambil melompat dan bergoyang. Kegembiraan di sekitar mereka membuat momen itu semakin tak terlupakan.

Setelah beberapa lagu, band itu berinteraksi dengan penonton. “Jakarta, kalian siap untuk lagu berikutnya?” tanya vokalis. Satu suara teriakan dari kerumunan terdengar.

“Siap! Keren!” jawab anak-anak itu bersamaan.

“Gua nggak percaya kita ada di sini,” kata Tia sambil menatap panggung dengan mata berbinar.

“Gila, rasanya kayak mimpi,” ucap Budi, tidak bisa menyembunyikan senyumnya.

Konser berlanjut dengan cahaya berwarna-warni yang menyinari seluruh arena. Mereka terhanyut dalam alunan musik, merasakan energi bersama ribuan orang di sekelilingnya. Setiap detik terasa berharga bagi mereka.

Saat konser hampir berakhir, band tersebut mengumumkan lagu terakhir. “Ini untuk semua penggemar kami di Jakarta!” seru vokalis lagi.

“Ayo, kita bernyanyi sekuatnya! Ini lagu kesukaan!” teriak Andi sambil mengangkat tangannya tinggi.

Mereka semua bernyanyi dengan hati-hati dan melompat, menikmati setiap momen terakhir. Setelah lagu berakhir, semuanya bertepuk tangan dan bersorak.

“Gila, seru banget! Ini pengalaman pertama yang luar biasa!” ujar Rina, sambil terengah-engah.

“Iya, kita harus nonton konser bareng lagi!” kata Tia.

“Nanti kita share foto-foto ke grup!” tambah Andi, sangat antusias.

Dengan penuh kegembiraan dan cerita untuk dibawa pulang, mereka beranjak dari arena konser, berjanji untuk selalu mengingat malam itu sebagai pengalaman yang tak terlupakan. Mereka pulang dengan hati yang penuh senju dan impian untuk nonton konser lagi di masa depan.