CERPEN ANAK: MENEMUKAN ANAK ANJING

Di sebuah pekarangan yang rimbun daun, sekelompok anak-anak sedang bermain. Suatu hari, saat mereka asyik bermain petak umpet, salah satu dari mereka, Rudi, mendengar suara menggemaskan dari balik semak-semak. Rudi pun mendekati suara itu dan menemukan seekor anak anjing kecil yang kurus dan kotor, dengan mata yang bersinar penuh harapan.

“Oy! Lihat ini!” seru Rudi dengan gembira. Anak-anak lain berkumpul dan melihat apa yang ditemukan Rudi. Anak anjing itu menggerak-gerakkan ekornya dan melangkah mendekati mereka, seolah-olah merasakan betapa bahagianya mereka. Dengan hati-hati, Rudi mengangkat anak anjing itu dan semua anak pun bersorak-sorai, “Kita harus membawanya pulang!”

Mereka menggendong anak anjing itu dengan penuh cinta, masing-masing berebut untuk menyentuhnya. Dalam perjalanan pulang, mereka membayangkan nama yang cocok untuk si kecil, “Bagaimana kalau kita namai dia ‘Biskuit’?” tanya Siti dengan senyum lebar. Semua setuju, dan Biskuit pun menjadi nama resmi si anak anjing.

Setibanya di rumah, mereka segera mempersiapkan segalanya untuk Biskuit. Mereka mencari ember dan air hangat untuk memandikan si kecil itu. “Aku sudah siap! Kita harus membuatnya bersih!” teriak Rudi semangat. Dengan sabun lembut, mereka mulai memandikan Biskuit. Anak anjing itu sedikit cemberut, tetapi setelah beberapa saat dia mulai menikmati mandi dan bermain air. Tawa anak-anak bergema di sekitar mereka, melihat betapa lucunya Biskuit melompat-lompat di dalam ember.

Setelah mandi, Biskuit tampak jauh lebih bersih dan ceria. Mereka pun menyiapkan mangkuk susu segar untuknya. “Ayo, Biskuit! Waktunya makan!” seru Siti sambil menempatkan mangkuk tersebut di depan Biskuit. Dengan semangat, anak anjing itu mulai menyeruput susu dengan rakus. Anak-anak pun bertepuk tangan dan tertawa melihat Biskuit yang lahap.

Hari itu menjadi salah satu hari terindah dalam hidup mereka. Anak-anak tidak hanya menemukan teman baru, tetapi juga belajar arti kasih sayang dan tanggung jawab. Dengan hati yang penuh gembira, mereka merencanakan petualangan-petualangan yang akan dilakukan bersama Biskuit. Kini, pekarangan yang rimbun itu menjadi tempat bermain dan bercanda, di mana suara tawa dan gonggongan anak anjing selalu menggema.