CERPEN ANAK: CUCI MOBIL BERSAMA AYAH

Di sebuah rumah sederhana di pinggiran kota, hiduplah dua kakak beradik bernama Rina dan Budi. Rina yang berusia 10 tahun adalah kakak, sementara Budi yang berusia 8 tahun adalah adiknya. Mereka sangat menyayangi ayah mereka, seorang mekanik yang sering bekerja keras untuk keluarga.

Suatu hari, ayah mereka memutuskan untuk mengajak Rina dan Budi belajar mencuci mobil. “Ayo, anak-anak! Hari ini kita akan mencuci mobil bersama-sama. Ini adalah kesempatan bagus untuk belajar dan bersenang-senang,” kata ayah dengan senyum lebar.

Rina dan Budi langsung bersemangat. Mereka berdua lari ke luar rumah dan mengikuti ayah ke halaman depan, di mana mobil keluarga mereka terparkir. Mobil itu terlihat kotor setelah beberapa hari terkena debu dan hujan. Budi pun berkomentar, “Wah, mobil kita sangat kotor, ya, Ayah!”

Ayah mulai menjelaskan kepada Rina dan Budi tentang perlengkapan yang mereka butuhkan untuk mencuci mobil. “Kita butuh air, sabun khusus mobil, spons, dan ember. Jangan lupa juga kain lap untuk mengeringkan mobil setelah selesai,” jelas ayah.

Rina dan Budi segera membantu ayah menyiapkan peralatan tersebut. Budi mengisi ember dengan air sambil Rina memilih sabun yang tepat. “Ayah, ini sabun yang kita gunakan, kan?” tanya Rina sambil menunjukkan botol sabun. “Betul sekali, Nak. Sekarang kita siap mulai,” jawab ayah.

Setelah semua siap, ayah menunjukkan kepada mereka cara mencuci mobil dengan benar. “Pertama, kita akan membasahi seluruh bagian mobil. Setelah itu, kita akan mulai dengan mencuci bagian atas yang lebih bersih,” jelas ayah.

Rina dan Budi mengikuti instruksi ayah. Mereka mengangguk serius sambil berusaha menumpahkan air ke seluruh mobil. Rina bersemangat saat menuangkan air, sementara Budi berlari ke sana-sini agar tidak kelewatan bagian mana pun.

Setelah mobil basah, ayah mengambil spons dan mulai mencuci atap mobil. Ia menunjukkan kepada Rina dan Budi bagaimana menggunakan spons dengan benar. “Ingat, bersihkan secara perlahan dan jangan terlalu keras agar cat mobilnya tidak tergores,” kata ayah.

Setelah melihat ayah, Rina dan Budi pun mengambil spons masing-masing dan mulai mencuci bagian mobil yang lebih rendah. Rina bertugas mencuci pintu depan, sementara Budi mencuci bagian belakang. Mereka saling membantu dan tertawa sambil bersenang-senang. Budi tiba-tiba mengguyurkan sedikit air ke Rina, membuat Rina tertawa.

“Budi! Jangan nakal!” seru Rina sambil berusaha menahan tawa. “Ayo kita fokus, agar mobilnya bersih!”

Ayah pun ikut tertawa melihat tingkah laku anak-anaknya yang penuh keceriaan. “Hmm, aku rasa kita sedang menciptakan kenangan yang tidak terlupakan hari ini,” ujarnya.

Setelah beberapa waktu, mereka akhirnya selesai mencuci mobil. Rina dan Budi merasa lelah tetapi juga sangat bangga dengan hasil kerja mereka. Ayah mengajarkan mereka untuk mengeringkan mobil menggunakan kain lap agar tidak ada bekas air yang tersisa.

Setelah mobil benar-benar kering dan bersih, ayah memandang hasil kerja mereka dengan bangga. “Lihat, betapa bersihnya mobil kita sekarang! Kalian berdua sudah bekerja keras. Bagus sekali!” puji ayah.

Rina dan Budi saling pandang, kemudian tersenyum lebar. “Terima kasih, Ayah! Ini sangat menyenangkan!” kata Rina. “Iya, kita harus sering melakukannya bersama!” tambah Budi.

Ayah tersenyum dan merangkul kedua anaknya. Hari itu bukan hanya tentang mencuci mobil, tetapi juga tentang menghabiskan waktu bersama sebagai keluarga. Rina dan Budi belajar bahwa bekerja sama dan berbagi tugas adalah cara yang menyenangkan untuk meraih hasil yang memuaskan.

Dengan hati yang penuh kebahagiaan, mereka semua duduk bersama di teras, menikmati jus segar sambil melihat mobil yang kini bersih dan berkilau di bawah sinar matahari. Sejak hari itu, mencuci mobil bersama Ayah menjadi salah satu kegiatan favorit Rina dan Budi.