BENDERA UNTUK PAK TONO

(Tema: Cinta Tanah Air & Sila ke-3: Persatuan Indonesia)

Di sudut desa Karangjati, tinggal seorang veteran tua bernama Pak Tono. Rambutnya putih semua, jalannya pelan, tapi senyumnya selalu lebar. Setiap Agustus, ia duduk di depan rumahnya dengan bendera kecil di tangan.

“Ini lambang semangat zaman dulu,” katanya setiap kali anak-anak lewat.

Aldo, Nisa, dan Lintang sering bermain layang-layang di dekat rumah Pak Tono. Suatu hari, mereka melihat bendera kecil Pak Tono sudah lusuh, warnanya pudar, bahkan tiangnya miring.

“Kasihan ya, bendera Pak Tono udah hampir roboh,” kata Lintang.
“Padahal beliau dulu pejuang kemerdekaan,” tambah Nisa.

Aldo langsung punya ide. “Kita patungan yuk! Beli bendera kecil yang baru. Kita kasih kejutan buat Pak Tono pas tanggal 17!”

Mereka sepakat. Uang jajan mereka dikumpulkan diam-diam. Lintang tak beli es krim seminggu, Nisa rela tak main game di warnet, dan Aldo ikut bantu ayahnya jual gorengan.

Tanggal 17 Agustus tiba. Pagi-pagi, anak-anak datang ke rumah Pak Tono. Mereka membawa sebuah tiang kecil, dicat merah-putih, lengkap dengan bendera baru yang masih terlipat rapi.

“Selamat Hari Kemerdekaan, Pak!” teriak Aldo.

Pak Tono terkejut. “Wah, ini benderaku?” tanyanya sambil berkaca-kaca.

Nisa mengangguk. “Yang lama udah rusak, Pak. Ini buat gantinya. Supaya semangat Pak Tono tetap hidup di antara kami.”

Pak Tono berdiri pelan dan memeluk mereka satu per satu. “Terima kasih, nak. Kalian sudah membuat saya merasa tidak sendirian.”

Di halaman kecil itu, mereka menancapkan tiang baru bersama-sama. Lintang memegang tiang, Nisa memalu kayu penyangga, dan Aldo mengikatkan benderanya.

Bendera kecil itu pun berkibar dengan gagah di depan rumah Pak Tono.

“Persatuan itu bukan soal banyak orang,” kata Pak Tono. “Tapi tentang hati yang saling terhubung. Kalian sudah menunjukkan arti Persatuan Indonesia hari ini.”

Anak-anak tersenyum. Mereka menyadari, walau masih kecil, mereka bisa ikut menjaga semangat bangsa—mulai dari hal sederhana: bendera kecil dan hati yang besar.