BEATRICE SHILLING DAN SPLITFIRE

Beatrice Shilling: Insinyur Brilian di Balik Keperkasaan Spitfire

Nama Lengkap: Beatrice “Tilly” Shilling
Lahir: 8 Maret 1909, Waterlooville, Hampshire, Inggris
Wafat: 18 November 1990, London, Inggris
Profesi: Insinyur mesin, penemu, pilot
Dikenal karena: Mengembangkan solusi teknis untuk mesin pesawat Rolls-Royce Merlin pada era Perang Dunia II

Masa Kecil dan Pendidikan

Beatrice Shilling tumbuh di lingkungan yang mendorong minatnya pada dunia teknik dan mekanik. Sejak kecil, ia sudah tertarik dengan mesin, dan pada usia 14 tahun, ia membeli motor pertamanya. Dukungan ibunya sangat berperan besar dalam menumbuhkan semangatnya untuk menekuni bidang yang pada masa itu sangat didominasi laki-laki.

Ia melanjutkan pendidikan teknik di Victoria University of Manchester, dan menjadi salah satu dari sedikit perempuan yang berhasil memperoleh gelar Bachelor of Engineering pada tahun 1932. Ia kemudian meraih gelar Master di bidang Teknik Mesin pada tahun 1933.

Karier Awal

Setelah lulus, Beatrice bekerja di Royal Aircraft Establishment (RAE) di Farnborough, tempat penelitian dan pengembangan pesawat untuk Angkatan Udara Kerajaan Inggris (RAF). Di RAE, ia dikenal sebagai insinyur teliti dan berdedikasi tinggi. Pada masa itu, sedikit sekali perempuan yang diizinkan bekerja sebagai insinyur penuh, namun kemampuan dan reputasi Beatrice membuatnya dihormati oleh rekan-rekan kerjanya.

Kontribusi pada Perang Dunia II

Kontribusi paling terkenal dari Beatrice Shilling terjadi selama Perang Dunia II. Ketika pilot RAF mulai menghadapi masalah mesin pesawat Rolls-Royce Merlin dalam pertempuran udara, terutama saat manuver negatif-G, mesin pesawat sering mati mendadak. Hal ini menjadi masalah serius karena memberikan keuntungan bagi pesawat tempur Jerman seperti Messerschmitt Bf 109.

Shilling menemukan solusi sederhana namun efektif: katup pembatas aliran bahan bakar, yang kemudian dikenal sebagai “Miss Shilling’s Orifice”. Katup ini membatasi aliran bahan bakar ke karburator agar tetap stabil dalam manuver ekstrem. Meskipun bersifat sementara hingga sistem injeksi bahan bakar dikembangkan, alat ini sangat membantu meningkatkan performa pesawat Spitfire dan Hurricane.

Kehidupan Pribadi dan Minat

Selain insinyur jenius, Beatrice juga seorang pembalap motor yang ulung. Ia berpartisipasi dalam berbagai lomba balap motor di awal kariernya dan merupakan anggota Brooklands Racing Club, yang sangat bergengsi.

Ia menikah dengan George Naylor, sesama insinyur, dan mereka sering bekerja bersama dalam proyek-proyek teknik.

Penghargaan dan Warisan

Beatrice Shilling dianugerahi OBE (Officer of the Order of the British Empire) pada tahun 1949 atas kontribusinya selama perang. Meskipun tidak banyak dikenal publik saat itu, kini ia dihormati sebagai salah satu pelopor teknik penerbangan modern dan simbol perempuan tangguh dalam dunia teknologi.

Namanya diabadikan dalam berbagai bentuk penghargaan, termasuk Beatrice Shilling Building di University of Surrey dan patung serta mural di berbagai museum teknik dan kedirgantaraan di Inggris.

Wafat dan Warisan

Beatrice Shilling meninggal pada tahun 1990, namun warisannya tetap hidup. Ia dikenang tidak hanya karena kecerdasannya, tetapi juga karena keberaniannya menembus batasan gender dalam dunia teknik. Perannya yang sangat penting dalam menjaga dominasi RAF di udara menjadikannya pahlawan tak dikenal yang akhirnya mendapatkan pengakuan layak dari sejarah.