KRITIK SASTRA “SENGSARA MEMBAWA NIKMAT”

Identitas Buku Antara Tradisi, Moralitas, dan Jalan Derita yang Menempa Jiwa Dalam khazanah sastra Indonesia klasik, Sengsara Membawa Nikmat adalah salah satu karya yang paling kuat dalam menampilkan corak moralistik dan didaktik yang khas zaman Balai Pustaka. Novel ini bukan sekadar kisah kehidupan Midun, seorang pemuda Minangkabau, tetapi juga refleksi atas ketegangan antara nilai-nilai adat, … Baca Selengkapnya

KRITIK NOVEL :”CANTIK ITU LUKA”

Tubuh, Kutukan, dan Satir Sejarah dalam Sastra Grotesk Dalam Cantik Itu Luka, Eka Kurniawan menunjukkan bahwa sejarah bisa dibaca dengan cara yang tidak konvensional—dalam tawa getir, absurditas, dan keindahan yang menyakitkan. Novel ini adalah perpaduan antara realisme magis, satir sejarah, dan eksplorasi brutal terhadap tubuh dan kekuasaan. Tokoh utama Dewi Ayu, perempuan pelacur yang bangkit … Baca Selengkapnya

RESENSI SENDRATARI RAMAYANA

Judul Pertunjukan:Sendratari Ramayana – Puisi Gerak di Bawah Cahaya Purnama Waktu dan Tempat:Setiap bulan purnama, bertempat di pelataran barat Candi Prambanan, Yogyakarta. Produksi dan Penyelenggara:Diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan dan didukung berbagai kelompok seni dari Yogyakarta. Sinopsis dan Ulasan:Sendratari Ramayana merupakan pertunjukan seni klasik yang menghidupkan kembali kisah epik Ramayana melalui gerakan tari, musik gamelan, dan … Baca Selengkapnya

KETIKA KOIN TERAKHIR MENGAJARI ARTI IKHLAS

Ada masa dalam hidup saya ketika satu koin lima puluh rupiah bisa terasa seperti harta karun terakhir. Bukan karena nilainya, tentu saja—bahkan waktu itu koin kuning kecil itu sudah nyaris tidak diterima di warung. Tapi karena memang itu satu-satunya yang saya miliki. Saat itu saya masih kuliah, tinggal di sebuah kamar kos kecil yang lebih … Baca Selengkapnya

SASTRA DAN LUKA YANG TAK TERSEMBUHKAN

Sastra, dalam bentuknya yang paling jujur, adalah cermin dari luka manusia. Ia tidak hadir sekadar untuk menghibur atau memberi pelarian dari kenyataan. Sastra lebih dari itu—ia menyayat, menyingkap, bahkan mencabik lapisan-lapisan tipis yang selama ini berusaha kita jaga dari dunia luar. Ketika kita membaca puisi-puisi Chairil Anwar, misalnya, kita tidak hanya menemukan barisan kata yang … Baca Selengkapnya