Latar: Markas Ruwat Jagat – ruang utama berbentuk lingkaran dengan dinding holografik menampilkan seluruh penjuru jagat. Di tengah berdiri DEWI ANANTAWULAN, memimpin sidang darurat bersama para Pemangku Galaksi. Hadir juga NARAGILAN (adik Arya), PRAMESWARI (panglima muda), dan RAKAI GUNAWAN (penasihat senior).
DEWI ANANTAWULAN:
Jagat di ambang kehancuran.
Sang Pewaris telah memegang Keris Saptalungit.
Namun bayang-bayang pemberontakan mengintai dari dalam tubuh sendiri.
RAKAI GUNAWAN:
(mendekat, dengan nada lembut namun penuh siasat)
Sang Pewaris terlalu muda, terlalu emosional.
Ia tidak siap membawa takdir sebesar ini.
Mungkin, sudah saatnya dewan mengambil alih.
PRAMESWARI:
(marah)
Rakai, kau berbicara seolah-olah jabatan adalah warisan!
Arya telah melewati Ujian Dimensi! Ia melihat ayahnya sendiri berubah jadi Penjaga Cahaya!
RAKAI GUNAWAN:
(menatap dingin)
Justru itu masalahnya.
Siapa yang bisa menjamin ia tidak akan seperti ayahnya?
(Tiba-tiba layar holografik bergetar. Serangan dari luar! Visual menunjukkan armada gelap mendekati orbit luar galaksi.)
NARAGILAN:
(panik)
Armada Kaladruna muncul!
Mereka menyerap energi dari bintang induk!
Jika tak dicegah, sistem Surya Ratri akan runtuh!
DEWI ANANTAWULAN:
Panggil Arya Sagara. Kini juga!
(PRAMESWARI menatap ke arah RAKAI, lalu berjalan cepat. Tapi RAKAI menyentuh komunikator kecil di telinganya, berbisik.)
RAKAI GUNAWAN:
Aktifkan Protokol Bayang-Runtuh.
Jangan biarkan Sang Pewaris sampai ke sini.
Buat dia seolah berkhianat… dan biarkan dia dihancurkan oleh rakyatnya sendiri.
(Lampu meredup. Bayangan konspirasi menyelimuti panggung. Musik gamelan mulai berubah minor, perlahan naik ketegangannya.)