Abunawas Menjual Suara

Di sebuah pasar yang riuh, Abunawas membuka kios kecil bertuliskan:
“Dijual: Suara Ayam Berkokok, Dijamin Asli dan Adil.”

Orang-orang bingung. “Suara ayam kok dijual?”

Abunawas tersenyum. “Kokok ayam bukan sekadar suara. Itu tanda waktu, tanda keadilan alam, pengingat bahwa setiap hari harus dimulai dengan kebenaran.”

Seorang pedagang tertawa. “Keadilan dari suara ayam? Konyol!”

Abunawas menjawab, “Kalau keadilan di dunia ini konyol, mungkin sudah saatnya kita dengar suara ayam saja.”

Beberapa orang membeli suara itu dengan uang receh. Yang lain menertawakan.

Tiba-tiba, suara ayam yang dijual Abunawas membuat semua orang berhenti bicara dan berpikir.

Seorang pejabat datang dan bertanya, “Apakah ini hanya guyonan?”

Abunawas berkata pelan, “Tidak, Tuanku. Ini pengingat bahwa keadilan, seperti suara ayam, harus terdengar jelas dan adil bagi semua, bukan hanya bagi yang punya kuasa.”