Di sebuah hutan kecil, tinggallah Kancil dan Kera yang gemar bertualang. Suatu hari, mereka menemukan biji aneh yang jatuh dari langit.
“Ayo tanam biji ini!” kata Kera penuh semangat.
Mereka menanamnya di tanah subur. Ajaib! Dalam semalam, tumbuhlah pohon raksasa yang tinggi menjulang menembus langit.
“Kita panjat yuk, siapa tahu ada sesuatu di atas!” usul Kancil.
Setelah memanjat lama, mereka sampai di balik awan. Di sana berdiri Istana Buah—semua terbuat dari buah segar! Dinding dari semangka, lantai dari nanas, dan atap dari anggur. Harumnya menggoda.
“Wah! Kita pesta buah saja!” teriak Kera, langsung melahap atap anggur.
Tiba-tiba, terdengar suara lembut, “Berhenti!” Seorang peri awan muncul. “Istana ini hanya untuk yang berhati baik dan tidak rakus.”
Kancil menunduk hormat. “Maafkan kami, kami terlalu bersemangat.”
Peri tersenyum. “Aku beri kalian satu kesempatan. Ambillah satu buah, tapi bagi dengan makhluk lain di bumi.”
Kancil dan Kera memilih buah apel emas, lalu turun ke bumi. Mereka membaginya kepada semua hewan: kelinci, rusa, burung, bahkan semut.
Ajaibnya, tiap hewan yang memakan apel itu jadi lebih kuat dan sehat. Mereka berterima kasih dan memuji kebaikan Kancil dan Kera.
Beberapa hari kemudian, pohon raksasa kembali tumbuh. Kali ini, Kancil dan Kera tak serakah. Mereka hanya duduk di atas awan, memandangi bumi, dan tersenyum bahagia.
Pesan Moral: Kebaikan dan berbagi akan membuka pintu keajaiban yang tak pernah kita bayangkan.