Di tepi hutan lebat, Kancil sedang berjalan santai ketika ia melihat temannya, Kera, melompat-lompat di bawah pohon besar.
“Ada apa, Kera?” tanya Kancil.
“Hei Kancil! Lihat ini!” seru Kera sambil menunjuk ke atas. “Aku menemukan pohon pisang emas! Tapi buahnya cuma boleh kumakan sendiri.”
Kancil mengangkat alis. “Kenapa tidak dibagi?”
“Karena aku yang menemukannya!” jawab Kera sambil tertawa sombong.
Setiap hari, Kera datang dan makan pisang sendirian. Tapi anehnya, semakin ia makan, semakin perutnya sakit.
Suatu pagi, Kera menangis kesakitan. “Aduh perutku! Kancil, tolong!”
Kancil datang, lalu memeriksa pohon pisang itu. “Ini bukan pisang biasa, Ker. Ini pisang hutan yang hanya bisa dimakan kalau dibagi.”
“Benarkah?” Kera meringis.
Kancil tersenyum. “Iya. Hutan ini punya aturan. Siapa yang tamak, akan kena akibatnya.”
Kera pun meminta maaf. “Aku salah, Cil. Aku terlalu serakah.”
Kancil mengangguk, “Yang penting kamu mau belajar.”
Sejak hari itu, mereka makan pisang bersama. Ajaib! Pisangnya makin banyak dan perut Kera tak sakit lagi.
Kera belajar bahwa berbagi itu menyenangkan. Ia tak lagi tamak dan mulai membantu hewan-hewan lain di hutan.
Dan hutan pun jadi tempat yang lebih bahagia.
Pesan Moral: Berbagi itu membuat hidup lebih indah. Keserakahan hanya membawa kesedihan.