14. Kancil dan Kera Mencari Bunga Cahaya

Di tengah hutan yang lebat, tersebar sebuah legenda tentang bunga ajaib bernama Bunga Cahaya. Konon, bunga itu hanya mekar saat malam gelap tanpa bintang, dan siapa pun yang melihatnya akan mendapatkan keberanian dan kebijaksanaan.

Suatu malam, saat langit kelam tanpa bintang, Kancil dan Kera duduk di bawah pohon besar. “Aku dengar bunga itu muncul malam ini,” kata Kancil penuh harap.

Kera mengangguk, “Kalau kita menemukannya, kita bisa lebih bijak dan berani menghadapi bahaya di hutan.”

Mereka mulai berjalan menembus gelap, mengikuti jejak cahaya samar di antara semak dan dedaunan. Hutan terasa sunyi, hanya suara langkah kaki mereka dan desir angin yang terdengar.

“Tunggu, lihat!” seru Kera menunjuk ke sebuah bukit kecil yang memancarkan cahaya lembut berwarna emas.

Mereka berlari mendekat, dan di sana tumbuh Bunga Cahaya yang indah berkilauan di bawah sinar rembulan.

Kancil menghirup dalam-dalam aroma bunga itu, dan tiba-tiba hatinya terasa tenang dan kuat.

Tapi tiba-tiba, dari balik pohon muncul bayangan besar. Seekor macan yang lapar mengaum dan mendekat.

Kera gemetar ketakutan, tapi Kancil berdiri tegap.

“Kita harus tetap tenang dan gunakan kecerdikan,” kata Kancil.

Dengan sigap, Kancil melemparkan beberapa buah ke arah macan, membuatnya terganggu.

Sementara itu, Kera mengitari macan dan memancingnya ke arah jebakan alami: lubang tertutup ranting yang dalam.

Macan itu jatuh ke dalam lubang dan mengaum kesal.

Setelah itu, Kancil dan Kera duduk kembali di dekat Bunga Cahaya.

“Lihat, keberanian dan kebijaksanaan tak datang begitu saja, tapi kita harus berusaha dan saling membantu,” kata Kancil.

Malam itu, mereka pulang dengan hati penuh keyakinan, siap menghadapi apa pun yang akan datang.


Pesan moral:
Keberanian dan kebijaksanaan tumbuh dari usaha dan kerja sama, bukan dari keajaiban semata.