Di hutan yang rindang, terdapat sungai lebar yang memisahkan dua bagian hutan. Di seberang sungai, buah-buahan tumbuh melimpah dan bunga bermekaran. Tapi tak ada satu pun hewan bisa menyeberang ke sana. Sungai terlalu deras dan batu-batunya licin.
“Aku punya ide!” seru Kera sambil berdiri di atas batu besar. “Aku akan membuat jembatan tali dari pohon ke pohon!”
Semua hewan bersorak. “Wah, hebat Kera! Tolong buatkan!”
Kera pun mulai bekerja, memanjat pohon tinggi dan mengikat tali dari satu sisi ke sisi lain. Beberapa hari kemudian, jembatan itu pun jadi. Tapi saat hewan-hewan hendak menyeberang, Kera berdiri di ujung jembatan sambil berkacak pinggang.
“Tidak gratis! Siapa yang mau lewat, harus bayar satu buah setiap kali menyeberang!”
Hewan-hewan kecewa. Mereka mengira Kera melakukannya demi membantu.
Kancil yang mendengar kabar itu, langsung datang. Ia menatap jembatan dan tersenyum.
“Kera, jembatan ini memang buatanmu. Tapi kau membuatnya dari pohon-pohon yang tumbuh di hutan milik bersama, bukan?” tanya Kancil.
Kera terdiam.
“Kau juga memakai tali rotan yang dikumpulkan Rusa dan Tupai, dan dibantu oleh Burung Elang yang mengikat dari atas pohon,” lanjut Kancil.
Kera mulai menggaruk-garuk kepala. Ia ingat bahwa ia memang dibantu banyak hewan saat membangun jembatan itu.
“Kalau kau mau jembatan ini jadi milikmu sendiri, kau harus membangunnya tanpa bantuan siapa pun,” kata Kancil lembut.
Kera akhirnya menghela napas dan tertawa kecil. “Baiklah. Jembatan ini untuk semua. Tapi bolehkah aku jadi penjaga jembatan?”
“Tentu saja,” kata Kancil sambil tersenyum. “Asal kau tak meminta bayaran.”
Mulai hari itu, semua hewan bisa menyeberang dengan bebas. Kera pun bangga menjadi penjaga jembatan, dan ia belajar bahwa berbagi lebih menyenangkan daripada serakah.
Pesan moral:
Jangan serakah atas sesuatu yang dikerjakan bersama. Kebersamaan dan kerja sama lebih berharga daripada keuntungan pribadi.