1. Burung Hantu dan Anak Rusa yang Takut Gelap

Di sebuah hutan yang rimbun, tinggal seekor anak rusa bernama Runi. Tubuhnya mungil dan matanya besar bersinar. Ia suka bermain di padang rumput, berlari kejar-kejaran dengan kupu-kupu, dan menjelajahi semak belukar bersama teman-temannya. Tapi, ada satu hal yang membuat Runi sangat takut—gelap.

Setiap kali matahari mulai tenggelam dan langit berubah menjadi ungu, Runi buru-buru pulang ke sarangnya. Ia menutup mata erat-erat dan gemetar sendirian. Kadang ia membayangkan ada bayangan besar mengejarnya, atau suara-suara aneh dari semak-semak.

Suatu malam, Runi tidak bisa tidur. Ia mengintip dari balik dedaunan dan melihat langit bertabur bintang. Di kejauhan, terdengar suara lembut memanggil,
“Runi… kenapa kau tak tidur?”

Itu suara Burung Hantu Hanu, si bijak yang tinggal di pohon tertinggi di hutan.

“Aku… aku takut gelap,” jawab Runi pelan.

Hanu terbang turun dengan sayapnya yang lebar, lalu hinggap di dahan dekat sarang Runi.
“Gelap tidak menakutkan, Runi. Ia hanya bagian dari alam, seperti siang dan terang,” katanya tenang.
“Tapi aku merasa sendiri… dan kadang membayangkan hal-hal buruk,” ucap Runi sambil menunduk.

Burung Hantu tersenyum lembut. “Kau tahu, malam menyimpan banyak keindahan. Lihat ke atas—bintang-bintang itu seperti lampu kecil yang dijaga oleh langit. Dan dengarkan suara jangkrik—mereka bernyanyi untuk menemani malam.”

Runi mengangkat kepalanya. Ia melihat langit yang berkilau, dan merasakan angin malam yang sejuk menyentuh hidungnya.
“Gelap juga membuat banyak hewan beristirahat. Bahkan bunga-bunga pun tidur agar esok mekar kembali. Kau tidak sendiri, Runi.”

Burung Hantu lalu mengajak Runi terbang sebentar—duduk di punggungnya, melihat hutan dari atas. Runi melihat bayangan pepohonan yang damai, sinar bulan yang menyentuh danau, dan kabut tipis yang menari di atas rerumputan.

Saat kembali, Runi merasa hangat.
“Aku masih takut sedikit… tapi sekarang aku tahu, gelap tidak jahat.”

Hanu mengangguk bijak.
“Takut bukan berarti lemah. Tapi belajar memahami itulah yang membuatmu tumbuh.”

Malam itu, Runi tidur nyenyak untuk pertama kalinya. Gelap bukan lagi musuh—melainkan teman yang menyimpan keindahan yang dulu tak ia lihat.