🎭 BABAK 4: Lahirnya Sebuah Nama

🕰 Latar Waktu:
Mei 1908

📍 Lokasi:
Ruang pertemuan kecil di STOVIA – siang hari. Ruangan itu sesak, panas, tapi penuh semangat. Meja besar di tengah ruangan, para siswa duduk melingkar, sebagian berdiri di belakang.

ADEGAN:

(Narator berbicara saat lampu perlahan naik, memperlihatkan ruangan sederhana yang penuh pelajar muda dengan wajah serius. Soetomo berdiri di ujung meja, menatap ke seluruh ruangan.)

NARATOR (suara latar):
Mei 1908.
Dari ruang belajar yang berubah menjadi ruang perjuangan,
anak-anak muda ini akan mencatat sejarah.
Hari itu… bangsa ini diberi nama oleh anak-anaknya sendiri.

SOETOMO:
Saudara-saudara, kita telah berkumpul hari ini bukan sebagai siswa, tapi sebagai anak bangsa yang peduli akan nasib bangsanya.
(Tarik napas)
Tuan Wahidin menyumbangkan ide dan semangat. Kini tugas kita adalah memberi wujud.
Saya usulkan kita membentuk organisasi resmi. Bukan sekadar kumpulan, tapi perhimpunan nasional.

GONDOWINOTO (berdiri, serius):
Nama apa yang kita pilih, Tomo? Jangan main-main. Nama itu akan tercatat dalam sejarah.

SOETOMO (menunduk sebentar, lalu mengangkat kepala dengan mantap):
Budi Utomo.
“Budi” berarti akal, watak.
“Utomo” berarti luhur.
Kita ingin memajukan bangsa dengan akhlak dan pikiran luhur.
Dengan ilmu. Dengan martabat.

(Suara di ruangan mulai bergemuruh—bisik-bisik. Sebagian manggut-manggut. Sebagian tampak ragu.)

TJIPTO:
Apakah ini terbuka untuk semua golongan? Atau hanya untuk para pelajar?

SOETOMO:
Ini akan jadi awal. Kita mulai dari pelajar, tapi tak akan berhenti di sini. Kelak, kaum tani, pedagang, bahkan rakyat jelata…
semua akan tahu: bangsa ini punya suara!

GUNAWAN (angkat tangan):
Apakah kita sepakat, saudara-saudara? Yang setuju berdirinya Budi Utomo — angkat tangan!

(Perlahan tangan-tangan muda mulai terangkat. Awalnya beberapa, lalu hampir semua. Beberapa mata berkaca-kaca.)

SUARA MASSA (bersahut):
Setuju!
Hidup Budi Utomo!
Untuk Hindia yang merdeka dari kebodohan!

NARATOR (suara latar):
Begitulah…
Di ruangan sempit itu, pada tanggal 20 Mei 1908,
lahir organisasi pergerakan pertama yang digagas anak negeri sendiri.
Budi Utomo bukan sekadar nama…
Ia adalah nyala pertama dari api yang kelak membakar belenggu penjajahan.

(Lampu meredup perlahan. Musik gamelan lembut mengalun. Di latar, suara-suara pemuda bersorak perlahan menghilang.)